GUNUNGKIDUL—Kawasan ekowisata Gunung Api Purba (GAP) di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk menargetkan 800 pengunjung pada hari-hari setelah Lebaran. Pengelola kawasan ekowisata itu kini memperbaiki beberapa fasilitas untuk menyambut Lebaran.
Pengurus Karang Taruna Desa Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan prediksi 800 pengunjung itu berdasarkan pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya. “Sekitar 42 personel kami akan melayani para pengunjung itu,” kata Sugeng kepada Harian Jogja, belum lama ini.
Menurutnya, pengelola GAP juga telah meminta pengelola rumah tinggal sementara (homestay) untuk menyiapkan rumahnya bagi para pengunjung yang datang dari luar kota. “Pengunjung Nglanggeran tidak sedikit yang berasal dari luar kota dan menginap di sini,” katanya.
Sugeng mengatakan pihaknya juga memperbaiki jalur pendakian (tracking) agar dapat digunakan oleh semua orang. “Setidaknya dapat didaki bukan hanya oleh pencinta alam, tapi juga pengunjung umum,” katanya.
Pengelola GAP juga mempersiapkan perangkat flyingfox untuk melayani para pengunjung. Sugeng memprediksi kawasan itu akan ramai pada hari kedua dan ketiga setelah Lebaran.
“Kalau awal Ramadan ini memang ada penurunan jumlah pengunjung. Tetapi ini sudah biasa,” katanya. Sugeng mengatakan pengaspalan jalan menuju objek wisata Nglanggeran sangat membantu perkembangan objek wisata ini.
Kawasan Nglanggeran merupakan kawasan yang litologinya disusun oleh material vulkanik tua. Bongkahan batu yang menjulang tinggi merupakan gunung berapi aktif pada jutaan tahun lalu. Desa Nglanggeran merupakan salah satu desa wisata di Gunungkidul.