News
Kamis, 26 Juli 2012 - 21:20 WIB

POLITISI KUTU LONCAT: Tak Punya Ideologi Kuat, Politisi Indonesia Gemar Pindah Partai

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Antara)

JAKARTA – Pengamat politik LIPI, Ikrar Nusa Bhakti mengatakan politisi Indonesia banyak yang tidak mempunyai ideologi kuat sehingga perpindahan antarpartai kerap terjadi. “Politisi Indonesia sama seperti yang terjadi di Papua Nugini. Ideologi yang super bebas dan mudah saja pindah haluan ke kiri atau kanan,” ujar Ikrar di Jakarta, Kamis (26/7/2012).
Advertisement

Dia mengatakan fenomena perpindahan kader ke partai politik lain yang diperkirakan banyak terjadi menjelang Pemilu 2014 bukanlah hal yang aneh. “Buat saya itu bukan sesuatu yang aneh. Politisi lompat pagar jadi anggota partai lain sering terjadi,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengatakan, sebanyak 37 kader Partai Demokrat sudah menjalin komunikasi politik dengan partainya. Salah satu alasan hengkangnya kader Partai Demokrat itu adalah citra buruk yang menyebabkan menurunnya elektabilitas Demokrat. Namun Patrice enggan menyebutkan nama-nama kader Demokrat yang akan hengkang ke partai baru itu.

“Kalau menurut saya bukan hanya karena elektabilitas partai yang menurun, terlepas belum kejadian tapi Nasdem memiliki kekuatan yang kuat sementara Demokrat seperti matahari yang mau tenggelam,” ujar peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu.

Advertisement

Oleh karena itu, lanjut dia, jangan kaget jika banyak kader Demokrat dan partai lainnya yang berhasrat pindah ke Nasdem. “Ini merupakan kesempatan politik, sama seperti PDIP pada Pemilu 1999 dimana banyak dibutuhkan caleg-caleg dan kemudian banyak yang masuk. Begitu juga ketika Demokrat yang muncul pada 2004,” tambah dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif