Lifestyle
Kamis, 26 Juli 2012 - 09:59 WIB

KESEHATAN: Minuman Bersoda Hambat Pencernaan

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Berbuka dengan minuman manis dan dingin terlebih jenis soft drink sangat menggoda. Tetapi, minuman es bersoda itu tidak baik membatalkan puasa Anda. Pasalnya kandungan soda berpotensi menguras air dalam tubuh.

Advertisement

Ahli Gizi  keluarga, Sri Handayani menyampaikan, minum air bersoda pada malam terutama ketika berbuka tidak disarankan. Karena, jenis air bersoda memiliki cara kerja diuretik. “Cara kerjanya bukan memberikan air untuk tubuh, tetapi malah menghabiskannya,” kata dia kepada Harian Jogja di Kompleks RS dr Sardjito, Rabu (25/7).

Dia mengatakan, pada jenis minuman kemasan bersoda diketahui terdapat pemrosesan gula tingkat tinggi. Dengan demikian, untuk bisa masuk ke dalam tubuh akan membutuhkan sejumlah besar air dalam tubuh. Idealnya, mengganti air dalam tubuh, minuman bersoda yang diminum setidaknya delapan hingga 12 gelas air pada waktu bersamaam.

Jumlah gula yang tinggi dalam minuman bersoda menyebabkan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah besar. Proses itu di dalam tubuh akan mengakibatkan benturan gula. “Kelebihan dan kekurangan gula dan insulin dapat menyebabkan diabetes dan penyakit yang terkait dengan ketidakseimbangan dalam tubuh,” jelasnya.

Advertisement

Kondisi tersebut jika terus menerus berlangsung dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan anak yang secara regular mengonsumsinya. Minuman bersoda sangat memengaruhi pencernaan. Soalnya, beberapa di antaranya mengandung kafein dengan jumlah gula yang tinggi.

Kandungan tersebut jika berbaur akan menghambat proses pencernaan. Dalam artian, tubuh tidak akan menyerap gizi dari makanan yang baru dimakan, bahkan yang sudah dimakan beberapa jam sebelumnya. “Kalau saat berbuka minum soft drink, bayangkan saja, tubuh akan sangat minim menyerap gizi dan nutrisi,” lanjutnya.

Menurut Sri, aneka minuman yang mengandung soda banyak tidak memiliki kandungan dan nilai gizi. Kandungan yang paling banyak yakni kadar gula yang lebih tinggi, lebih asam, dan banyak zat aditif seperti pengawet dan pewarna.

Advertisement

Selanjutnya, kebiasaan minum minuman bersoda dilakukan saaat minuman dingin dengan suhu di bawah 37 derajat celcius. Sementara, tubuh saat mengonsumsinya berada pda suhu tubuh normal, kolaborasi suhu tubuh dan air dingin tersebut akan menghambat kinerja enzim dan memberi tekanan pada sistem pencernaan. Karena itu, makanan yang dicerna jumlahnya jauh lebih sedikit dari yang seharusnya.

Meskipun minuman bersoda digandrungi karena rasa dan sensasinya, tetapi meneguknya saat kondisi tubuh tidak fit akan memperburuk kebugaran. Menurut Sri, jenis minuman itu akan mempersulit tubuh melawan penyakit.

“Jadi, hindari minum soft drink saat demam atau flu, intinya konsumsi tidak apa-apa tetapi jangan berlebihan. Air putih tetap minuman paling alami dan sehat.” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif