Tajuk
Selasa, 24 Juli 2012 - 10:24 WIB

TAJUK: Butuh Evaluasi Menyeluruh Atasi Pencemaran

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Air dengan berbagai fungsi strategis di berbagai bidang kehidupan, menjadi sarana yang paling vital dalam kehidupan manusia. Air selalu dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti pertanian, industri, pariwisata dan berbagai bidang lain. Melihat pentingnya fungsi air, jelas air tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Sayang, hingga saat ini, masyarakat tidak peduli dengan kondisi air di sekitarnya.

Pencemaran air tanah terjadi di semua wilayah di muka bumi, tak terkecuali di Indonesia. Di India, dengan jumlah populasi penduduk yang lebih banyak dari Indonesia, pencemaran air telah menjadi momok mematikan bagi warganya. Berdasar data yang dirilis pemerintah India, rata-rata 1.000 anak di negeri ini meninggal karena penyakit diare setiap hari. Permasalahan itu muncul karena hampir semua warga miskin di negeri itu tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Sungguh mengerikan.

Advertisement

Di DIY, pencemaran hampir terjadi di semua sungai yang berhulu di Kabupaten Sleman. Dari data yang dirilis Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, hampir 50% sungai yang ada di wilayah ini telah mengalami pencemaran berat. Kondisi ini sangat membahayakan, terutama karena banyaknya bakteri e.Coli. Beberapa sungai yang tercemar yakni Blotan, Progo, Kruwet, Kuning, Gajahwong, Tepus, Boyong, Konteng, Bedog, Winongo, dan Opak.

Berdasar penelitian, perubahan kondisi air yang terjadi di sejumlah sungai di wilayah DIY, disebabkan aktivitas warga yang cenderung tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Di berbagai tempat, sungai telah berubah fungsi menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah, baik limbah rumah tangga atau limbah dari industri.

Berbagai upaya untuk mengatasi pencemaran terus dilakukan, baik oleh pemerintah maupun sejumlah lembaga swadaya masyarakat. Sayangnya, berbagai program yang terus digulirkan itu seolah tak mampu mengatasi persoalan pencemaran air yang terus terjadi. Program pemerintah dengan membangun saluran pembuangan limbah, belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh semua masyarakat. Pemerintah, dalam persoalan ini juga terkesan setengah-setengah, terutama dalam menerapkan kebijakan berwawasan lingkungan.

Advertisement

Di tingkat masyarakat, sungai masih dianggap sebagai tempat pembuangan sampah daln limbah yang paling mudah. Jelas, kendala utama yang mengadang program ini adalah minimnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya sumber air.

Hingga saat ini, pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak. Pemerintah, mulai tingkat pusat hingga tingkat paling bawah, harus bahu membahu bersama masyarakat mengatasi persoalan ini. Membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan harus terus dilakukan, demi masa depan kehidupan yang lebih baik.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif