JOGJA–Awalnya saat mengikuti suami menetap di DIY, Savitri Eka Y tidak berencana membangun sebuah usaha kuliner. Namun, pada awal kembali ke Jogja 2008 lalu, ia sempat kesulitan mencari makanan kesukaan anaknya.
“Anak saya suka sekali dengan pudding caramel. Waktu pertama kali datang ke Jogja, anak saya merengek ingin dibelikan pudding caramel. Ternyata waktu saya cari di Jogja, rasanya tidak ada yang mantap,” ujarnya saat ditemui, Senin (23/7).
Ia akhirnya mencoba membuat sendiri makanan itu berdasar resep yang diberikan seorang teman di Jakarta. Ternyata pudding caramel hasil buatannya disukai oleh orang-orang terdekatnya. Akhirnya ia pun mencoba memasarkan produk itu melalui jejaring sosial. Siapa sangka, produk makanan buatannya banyak digemari dan dipesan. Hingga pada 2011 lalu, ia memberanikan diri membuka sebuah outlet yang berlokasi di Jalan Palagan Hyatt, Panggungsari No.127 dengan label Vania Puding.
Ia akhirnya mencoba membuat sendiri makanan itu berdasar resep yang diberikan seorang teman di Jakarta. Ternyata pudding caramel hasil buatannya disukai oleh orang-orang terdekatnya. Akhirnya ia pun mencoba memasarkan produk itu melalui jejaring sosial. Siapa sangka, produk makanan buatannya banyak digemari dan dipesan. Hingga pada 2011 lalu, ia memberanikan diri membuka sebuah outlet yang berlokasi di Jalan Palagan Hyatt, Panggungsari No.127 dengan label Vania Puding.
“Keluarga saya sangat mendukung. Lalu saya tidak hanya menghadirkan pudding caramel, berbagai varian makanan seperti pudding buah, pie susu, pie buah, klapertart lasagna dan bahkan kue kering saya hadirkan,” ujar wanita yang akrab dipanggil Viet ini.
Saat ini, makanan olahan Viet menjadi alternatif oleh-oleh khas Jogja. Ia mengaku kini omzet per bulan bisa mencapai sekitar Rp20 juta. Untuk harga ia membanderol pudding caramel mulai dari Rp7.000 hingga Rp65.000 untuk ukuran 20×20 cm, pie susu dari harga Rp10.000 hingga Rp55.000 untuk diameter 25 cm, pie buah dibanderol Rp125.000 untuk ukuran 30 cm, pudding mangga cocktail dari harga Rp5.000 hingga Rp55.000 untuk ukuran 20×20 cm.
Ia mengembangkan usahanya sebagai usaha kemitraan dengan membanderol modal awal mulai dari Rp55 juta dan perkiraan balik modal sekitar 12 bulan.
“Di DIY, wilayah yang masih terbuka untuk kemitraan yakni di Bantul, Kalasan, Godean dan Kota,” tambahnya.
Modal Kemitraan:
Modal Awal : Rp55 juta
Omzet per bulan : Rp20 juta
Perkiraan BEP 12 bulan