Lifestyle
Selasa, 24 Juli 2012 - 08:44 WIB

Mobil Disulap Jadi Lapak

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mahasiswi POK FKIP UNS, memanfaatkan kosnya di Manahan, untuk menjual menu berbuka puasa, Minggu (22/7/2012) lalu.(FOTO: Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)

Mahasiswi POK FKIP UNS, memanfaatkan kosnya di Manahan, untuk menjual menu berbuka puasa, Minggu (22/7/2012) lalu.(FOTO: Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)

Berjualan menu buka puasa di sore hari kini bukan lagi sekadar usaha kaki lima yang sederhana. Memang banyak yang cuma bermodalkan gelas plastik dan meja ala kadarnya. Kini mulai banyak pedagang takjil yang tampil dengan gaya baru. Dagangan boleh sama tapi lapaknya adalah kendaraan roda empat.

Advertisement

Sabtu (21/7) sore adalah pengalaman pertama Adika Candra Dewa berjualan. Mengenakan celana jeans dan kaus putih, dia dan beberapa rekannya menunggu pembeli sebelah barat pintu belakang kompleks Gelora Manahan. Mereka duduk-duduk di depan sebuah jip merah yang dibawa Adika sebagai tempat berjualan.

“Sebenarnya cuma saya sendiri yang jualan, teman-teman di sini untuk menemani saja,” katanya.

Advertisement

“Sebenarnya cuma saya sendiri yang jualan, teman-teman di sini untuk menemani saja,” katanya.

Tak banyak perbedaan menu yang ditawarkannya seperti es koktail, kolak dan makaroni. Namun mobil itu sudah cukup membuatnya tampil beda. Adika memang tidak terlalu banyak membawa barang dagangan karena memang tidak terlalu bernafsu mengejar keuntungan. Yang terpenting bagi pemuda yang baru saja lulus dari SMKN 2 Solo ini adalah memanfaatkan momen Ramadan untuk latihan berwirausaha. “Mumpung lagi liburan, ini kan saya baru saja lulus dari SMK. Sambil menunggu waktu kuliah, ini buat latihan usaha saja,” ujar Adika.

Tidak seperti kebanyakan rekannya sesama lulusan jurusan Otomotif SMKN 2 Solo yang langsung menerima tawaran kerja, Adika memilih berkuliah. Sambil kuliah, dia ingin memiliki usaha sampingan. Ramadan inilah menjadi awalnya.

Advertisement

Di keluarganya, Adika bukan yang pertama melakukan usaha seperti ini. Dia terinspirasi kakaknya yang selama ini kuliah di UGM sambil berjualan makaroni. Di sana, kakaknya juga menjalankan usaha sendiri mulai dari produksi hingga berjualan. Di Solo, Adika berusaha mulai membuat usaha serupa. Maklum, ibunya memang punya kemampuan memproduksi makaroni dan makanan kecil lainnya.

“Sebenarnya ini belum pernah dijual, jadi ini sekalian jadi percobaan. Kalau bagus, nanti akan lanjut,” katanya.

Pada hari pertama Ramadan tahun ini, usaha tersebut sudah cukup membuatnya puas. Sejak mulai menggelar lapak pada pukul 15.30 WIB, dia menghitung 40% dagangannya terjual sebelum pukul 17.00 WIB. Baginya pencapaian ini sudah lumayan mengingat ada puluhan pedagang lain yang sama-sama menjual menu berbuka puasa.

Advertisement

Menghadapi ketatnya persaingan, dia memang tidak hanya mengandalkan dagangan yang sudah umum. Selain menggunakan mobil untuk memberi kesan berbeda, dia juga menawarkan pulsa ponsel untuk menarik minat orang datang ke lapaknya. “Kami coba dulu di sini [Manahan], kalau bagus ya lanjut, kalau tidak, kami akan pindah ke kawasan kampus.”

Ilustrasi (FOTO: Adib Muttaqin Asfar/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Disulap Jadi Lapak Mobil
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif