Soloraya
Selasa, 24 Juli 2012 - 14:14 WIB

KEBAKARAN: Toko Obat Terbakar, Satu Orang Tewas Terpanggang

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google.img)

Ilustrasi (google.img)

KLATEN–Toko obat Podho Jodho di Dukuh Sojayan RT 001/RW 006, Desa Ngawen, Kecamatan Ngawen, Klaten, terbakar, Senin (23/7/2012) malam. Seorang nenek yang berada di ruang belakang toko meninggal dunia karena terpanggang.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, peristiwa bermula ketika si pemilik toko, Bahtiar Basriyanto, 58, menyuruh anaknya, Ivan, 18, memberikan makan malam kepada ibu mertuanya, Harsini, 80, di kamar bagian belakang toko. Saat itu Bahtiar sedang berada di rumahnya satu lagi di Desa Manjung, Kecamatan Ngawen.

Listrik di toko tersebut malam itu padam. Menurut Bahtiar, sudah sepekan terakhir listrik di toko tersebut padam karena diblokir oleh PLN lantaran ia telat membayar tagihan listrik. Karena gelap, Ivan lalu menyalakan lilin dan meletakkannya di di meja kamar. Diduga lantaran lilin tersebut terjatuh, lalu membakar taplak meja di dalam kamar.

Taplak yang terbakar itu lalu merembet membakar sejumlah barang lain di dalam kamar. Harsini yang berada di dalam kamar tidak bisa berkutik dan tidak bisa meminta pertolongan. Akhirnya nenek itu meninggal dunia di kamar tersebut dengan kondisi yang mengenaskan, yakni sekujur tubuh dijilat si jago merah. “Selama tiga tahun ini ibu mertua saya tidak bisa berjalan karena terjatuh, jadi saat terjadi kebakaran tidak bisa ke mana-mana,” ujar Bahtiar saat ditemui wartawan di tokonya, Senin malam.

Advertisement

Kebakaran terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Warga sekitar yang mengetahui kebakaran itu langsung memadamkan api dengan cara menyiramkan air menggunakan ember. Selama sepekan terakhir, imbuh Bahtiar, di kamar tersebut tersedia lilin karena terjadi pemadaman dari PLN. Sekitar pukul 20.30 WIB dia dihubungi temannya kalau apotik miliknya terbakar. Seketika itu juga dia menuju lokasi dan mendapati toko obat miliknya terbakar dan ibu mertuanya meninggal dunia.

Ketua RT 001/RW 006 Desa Ngawen, Herwan Jono Waryanto, saat mengetahui ada asap membumbung di toko bagian belakang, ia meminta tolong kepada warga lain untuk memadamkan api. Setelah api padam, Herwan dan warga lain mengumpulkan serpihan dan puing-puing barang yang terbakar. Ia lalu membuka asbes atau plafon di bagian atap. Saat itu juga ia mendapati ada seseorang yang terbakar di dalam kamar.

“Di tempat tidur saya terangi dengan senter. Ternyata di tempat tidur kamar ada korban terkabar. Saya langsung menghubungi polisi untuk meminta bantuan,” ujar Herwan.

Advertisement

Sementara itu, Selasa (24/7) dinihari, sebuah gudang yang digunakan untuk proses pengeringan kayu mahoni di Desa Gondangsari, Kecamatan Juwiring, juga dilalap si jago merah. Gudang tersebut diketahui milik Supardi, warga setempat. Kebakaran diduga lantaran si pemilik gudang lalai mematikan oven yang digunakan untuk mengeringkan kayu mahoni. Akibat peristiwa itu, lima kubik kayu siap pakai dan sejumlah peralatan lain, hangus terbakar. “Dari keterangan yang dihimpun polisi, pemilik gudang mengalami kerugian Rp5 juta,” ujar Kapolsek Juwiring, AKP I Wayan Nartha.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif