Soloraya
Selasa, 24 Juli 2012 - 15:23 WIB

DANREM Buka Gladi Protap Tanggap Bencana

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Kol (Inf) Ahmad Supriyadi membuka gladi prosedur tetap penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi sebagai operasi militer selain perang di Markas Kodim 0726/Sukoharjo, Selasa (24/7/2012).

Upacara pembukaan kegiatan turut dihadiri unsur Musyawarah Pimpinan Daerah Sukoharjo dan seluruh Komandan Kodim (Dandim) di jajaran Korem 074/Warastratama.

Advertisement

Dalam sambutannya, Danrem menegaskan Gladi Posko I Kodim 0726/Sukoharjo merupakan program kerja Korem 074/Warastratama. Kegiatan itu untuk menguji kinerja dan kemampuan komandan dan staf menjalankan tugas pokok melalui prosedur hubungan komandan dan staf.

“Selain itu juga menguji kemampuan dalam menjalankan koordinasi di tingkat Kodim, termasuk di dalamnya unsur pemerintah daerah dan polri serta istansi terkait dalam wadah BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),”  kata Danrem dalam kesempatan tersebut.

Ahmad Supriyadi menekankan agar peserta kegiatan melaksanakan latihan dengan sungguh-sungguh, penuh disiplin dan semangat tinggi. Selain itu peserta diharapkan mendapat manfaat dari gladi tersebut serta mengambil pelajaran dari kesalahan yang dilakukan selama pelatihan.

Advertisement

Paeda bagian lain disampaikan, latihan pelaksanaan operasi bantuan Kodim 0726/Sukoharjo kepada Pemkab Sukoharjo untuk antisipasi bencana alam adalah penjabaran Undang-undang No 34/2004 Tentang TNI, terutama Pasal 7 ayat (2) soal operasi militer selain perang (OMSP)

“Memecahkan masalah hendaknya diatasi dengan mengembangkan sikap dan mengutamakan koordinasi, kerja sama terpadu, inisiatif dan kreatif serta menggunakan prosedur yang benar sesuai aturan. Kepada siapa berkoordinasi dan bagaimana cara berkoordinasi,” lanjut Danrem.

Pelaksanaan Gladi Posko I Kodim 0726/Sukoharjo diikuti staf dan PNS Kodim setempat. Melalui kegiatan itu peserta diberi pelatihan dan bekal ketrampilan dalam melaksanakan operasi kemanusiaan. Salah satunya kemampuan komunikasi dengan jajaran di luar TNI mengingat penanganan bencana melibatkan unsur lain.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif