Soloraya
Senin, 23 Juli 2012 - 19:31 WIB

Akhirnya, Kursi Roda itu Datang juga

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BANTUAN KURSI RODA yang diberikan kepada sejumlah difabel Boyolali di Panti Asuhan Pamardi Utomo, Senin (23/7/2012). Sebanyak 23 difabel mendapatkan bantuan ini. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BANTUAN KURSI RODA yang diberikan kepada sejumlah difabel Boyolali di Panti Asuhan Pamardi Utomo, Senin (23/7/2012). Sebanyak 23 difabel mendapatkan bantuan ini. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Adrian, anak berusia 10 tahun itu hanya terduduk kaku di pangkuan sang nenek, Sunarti. Tubuhnya yang kaku sejak lahir membuat cucu pertamanya ini tak bisa tumbuh dengan baik. Ia terkena celebral palsy sejak lahir.

Advertisement

Sang nenek, Sunarti merasa senang menemani cucunya untuk mendapatkan kursi roda baru. Maklum, alat kesehatan ini tergolong mahal untuk dibeli bagi buruh tani seperti dia.

Nenek dua anak ini sedih setiap kali melihat sang cucu. Warga Simo ini tanpa henti merawat dan menjaga cucunya sementara ibu si anak bekerja. Adrian tak bisa ditinggal kemana-mana lantaran ia tak bisa duduk maupun berbicara. Anak 10 tahun itu hanya mampu tergolek kaku di ranjang ataupun di lantai.

“Saya senang dengan adanya bantuan kursi roda ini untuk cucu saya. Dia ini tidak bisa ditinggal pergi. Bicara dan duduk juga tidak bisa,” tuturnya saat ditemui Solopos.com di sela pemberian bantuan kursi roda di Panti Asuhan Pamardi Utomo, Boyolali Kota, Senin (23/7/2012).

Advertisement

Serupa, sesosok gadis cilik yang akrab dipanggil Syifa itu terbaring kaku di atas meja. Di sampingnya, duduk sang ibu, Karima yang dengan sabar dan telaten menjaga sang putri. Di usianya yang telah 9,5 tahun, putri kecil yang bernama lengkap Nafarila Syifa ini tak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya mampu tergolek di atas kasur maupun alas lain. Sejak lahir, putri ketiga dari pasangan Karima dan Budi Harsoyo, warga Cepogo ini menderita celebral palsy. Praktis, aktivitas apapun itu dilakukan di tempat.

Karima merasa senang, sang putri mendapatkan bantuan kursi roda. Ia dan sang suami pun sengaja datang untuk menerima langsung kursi roda bantuan dari United Cerebral Palsy (UCP) Yogyakarta ini. Kedua orangtua Syifa yang bekerja serabutan ini tak mampu membelikan Syifa alat bantu kesehatan seperti kursi roda. Adanya bantuan ini sangat membantu sang putri bungsu dalam kesehariannya.

Sebanyak 23 penyandang difabel di Boyolali mendapat bantuan kursi roda dari lembaga kemanusiaan United Cerebral Palsy (UCP) Yogyakarta kerjasama dengan Pemkab Boyolali. Dari 40 jatah bantuan kursi baru 23 buah yang diserahkan. Sedangkan sisanya belum bisa diberikan lantaran penerima rumah yang sangat jauh.

Advertisement

Perwakilan UCP, Sri Lestari menuturkan, bantuan ini merupakan hasil pengukuran kursi roda pada awal Juni lalu. Ia berharap, di Boyolali memunyai tenaga ahli sendiri untuk kursi roda. Hal ini untuk memudahkan layanan kepada mereka penyandang difabel.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Djoko Prasetyo menambahkan,  Boyolali mendapat bantuan 40 kursi roda dari UCP. Ia berharap, bantuan ini memermudah akses bagi mereka yang memunyai kebutuhan khusus. Bantuan ini juga disaksikan langsung oleh Sekda Boyolali, Sri Ardiningsih dan Komisi IV DPRD Boyolali.

Advertisement
Kata Kunci : Datang Juga Kursi Roda
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif