News
Selasa, 17 Juli 2012 - 09:01 WIB

Indonesia Butuh 4.500 Teknisi Pesawat Terbang

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google.img)

ilustrasi (google.img)

LONDON—Indonesia membutuhkan paling tidak 4.500 teknisi pesawat terbang menyusul perkembangan pesat industri aviasi dalam beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility, Richard Budihadianto mengatakan, kebutuhan yang begitu besar tersebut tak lepas dari penambahan armada yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan. Pada saat bersamaan, kapasitas yang terbatas menjadikan perusahaan perawatan dalam negeri kewalahan.

“GMF hanya bisa menyediakann 500 teknisi baru dari total kebutuhan industri 4.500. Selain tenaga kerja, kami juga butuh tambahan hanggar untuk menambah kapasitas perawatan,” kata Richard, baru-baru ini.

Menurutnya, teknisi yang diperlukan adalah lulusan SMK jurusan teknik mesin yang akan dididik kembali penjadi teknisi pesawat. Dari total kebutuhan, 10% di antaranya adalah insinyur.

Advertisement

Tanda-tanda bahwa kebutuhan teknisi akan melonjak sebenarnya terbaca dari langkah sejumlah maskapai penerbangan menambah armada. PT Garuda Indonesia, misalnya, akan menggandakan jumlah pesawat menjadi 194 pada 2015 dari 92 saat ini.

Lion Air, maskapai penerbangan murah milik Rusdi Kirana, tahun lalu memesan 201 unit pesawat Boeing, di hadapan Presiden Barack Obama saat berkunjung ke Bali.

GMF saat ini memiliki fasilitas perawatan pesawat di kompleks Bandara Soekarno Hatta. Selain Garuda, perusahaan ini juga menangani perawatan pesawat jet pada sedikitnya 20 maskapai penerbangan dalam dan luar negeri.

Advertisement

GMF mampu melakukan perawatan 22 pesawat pada saat bersamaan. Dalam waktu dekat, anak usaha Garuda ini membangun empat hanggar baru dengan kapasitas 16 pesawat.

Richard mengakui, tambahan hanggar dan 500 teknisi belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus tumbuh. Untuk itulah manajemen tengan mencari jalan untuk mencari modal tambahan guna ekspansi usaha.

Salah satunya adalah menjajaki penawaran saham perdana. Saat ini, PT Mandiri Sekuritas telah ditunjuk sebagai penasehat keuangan.(ali)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif