Soloraya
Senin, 16 Juli 2012 - 18:14 WIB

LONGSOR PUNCAK: Polisi Larang Pendakian ke Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Polsek Selo memasang tanda himbauan atau larangan pendakian di pos Joglo 2, New Selo, Senin (16/7/2012). Kebijakan ini diberlakukan lantaran masih labilnya kondisi di puncak Merapi. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Petugas Polsek Selo memasang tanda himbauan atau larangan pendakian di pos Joglo 2, New Selo, Senin (16/7/2012). Kebijakan ini diberlakukan lantaran masih labilnya kondisi di puncak Merapi. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI-Polsek Selo akhirnya melarang pendakian ke puncak Merapi melalui pos joglo di New Selo, Senin (16/7/2012). Kebijakan ini diberlakukan pasca guguran besar yang terjadi di puncak Merapi pada Minggu (15/7) malam.

Advertisement

Kapolsek Selo, AKP Suparma melalui Kasi Humas Polsek Selo, Bripka Supardi mengatakan, himbauan atau pelarangan ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada para pendaki. Berbarengan dengan adanya longsoran di puncak, seorang pendaki asal Sukoharjo terluka.

“Tanah di kawasan puncak masih sangat labil. Batuan mudah longsor,” ujarnya saat ditemui wartawan di Selo, Senin (16/7).

Ia menjelaskan, himbauan atau larangan ini dipertegas dengan pemasangan tanda di pos joglo 2 di New Selo, Desa Lencoh, Kecamatan Selo.  Tanda tersebut berisi larangan untuk mendaki ke puncak Merapi. Hal ini dilakukan lantaran banyaknya material longsoran di kawasan puncak dan lereng Merapi. Oleh karena itu, pendaki tidak diperkenankan untuk ke puncak. Meskipun demikian, status Merapi saat ini masih aktif normal.

Advertisement

“Di puncak kondisi sangat berbahaya. Selain itu, beberapa waktu lalu sering kali para pendaki terjatuh karena kurang hafalnya dengan medan. Pendakian kami alihkan ke Merbabu,” paparnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, seorang  pendaki  terjatuh di puncak Gunung Merapi pada Minggu. Korban diketahui bernama Jamal, 19, pelajar adalah warga Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Korban mendaki bersama dua orang rekannya pada Sabtu (14/7). Korban mengalami luka lecet di kedua tangan serta bagian punggung. Sedangkan kaki kanannya keseleo setelah terjatuh  saat turun dari puncak Merapi.

Relawan Jaringan Lingkar (Jalin) Merapi, Mujianto menuturkan, korban terjatuh di atas Pasar Bubar Merapi sekitar pukul 12.00 WIB. Korban tergelincir saat perjalanan turun. Ia  langsung dievakuasi turun oleh rekan-rekannya dibantu sejumlah pendaki. “Korban dan rekan-rekan kami temukan berada di Jalur Kartini di bawah pos I. Kami turun sampai New Selo sekitar pukul 21.35 WIB,” katanya.

Advertisement

Korban dilarikan ke Puskesmas Selo untuk mendapatkan perawatan medis. Ia langsung dijemput oleh pihak keluarga selang beberapa waktu kemudian. Sementara itu, dua orang pendaki asal Australia justru baru saja turun dari puncak pada Senin sekitar pukul 12.43 WIB. Keduanya adalah Jurgen, 67 dan Arno, 27. Jurgen mengatakan, ia merasa senang bisa mendaki sampai ke Merapi. Meskipun kondisi masih labil, ia mengaku tidak takut.

“Saya merasa senang bisa sampai sini. Saya sudah terbiasa naik gunung berapi di beberapa negara di Amerika. Merapi ini sangat indah,” katanya.

Ia mendaki ke puncak pagi-pagi sekali dan sudah turun pada siang hari. Saat mendaki, ia tetap berhati-hati dalam memilih trek pendakian. Ia bersama anaknya dibantu oleh dua orang pemandu. Meskipun demikian, warga Australia ini sempat tergelincir saat turun dari puncak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif