News
Senin, 16 Juli 2012 - 10:09 WIB

KARYA MAHASISWA: Urine Kambing Jadi Pupuk Organik

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pupuk dari urin etawa (IST)

Pupuk dari urin etawa (IST)

Pupuk organik umumnya diperoleh dari kotoran sisa pembuangan maupun sampah-sampah organik. Lewat inovasi dan pengujian, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Munif Khoirunamala menemukan formula pupuk organik cair dari urine kambing etawa.

Advertisement

Pupuk urine organik etawa atau disingkat Purinowa diolah dari urine kambing peranakan etawa yang telah difermentasi. Munif mengatakan cairan pupuk itu diolah bersama dengan bahan-bahan organik yang bisa menyuburkan tanaman.

“Idenya muncul saat melihat peternakan kambing etawa di Barak I, Margoluwih, Sayegan. Limbahnya banyak, bau dan mengganggu lingkungan,” katanya, Sabtu (14/7).

Kemudian, Munif dan beberapa teman di fakultasnya mencermati limbah padat pada hewan bisa diolah menjadi pupuk dan bagaimana caranya bisa mengolah urine sebagai limbah car untuk pupuk organik. Munif dan beberapa rekannya mencari cara untuk mengumpulkan urine pada satu tempat di peternakan.

Advertisement

Diterangkan Munif, untuk mengumpulkan urine kambing etawa di peternakan, ia merancang pemasangan pipa. Pipa yang dipasang berlubang itu ditempatkan untuk bisa menampung tetesan cairan urine di area kandang. Pipa-pipa yang ada kemudian diarahkan ke wadah penampung khusus berkapasitas 2.000 liter. “Rata-rata satu ekor minimal tiga liter per hari, sementara ini penampungan baru bisa menampung urin dari 10 etawa,” jelas Munif.

Untuk proses pembuatan pupuk cair organik, ia mengambil urine dari tampungan satu minggu sekali. Dari tampungan urine dipindahkan ke dalam tabung fermentasi yang sebelumnya sudah dicampur bahan untuk mempercepat fermentasi. Bahan lain yang dicampurkan yakni jenis rempah-rempah.

Urine yang sudah dicampur bahan organik dibiarkan mengendap selama tujuh hari untuk mendapatkan hasil fermentasi yang lebih baik. Meski telah difermentasi, kata Munif, urin olahan yang berwarna coklat masih berbau menyegat. Karena itu, bau menyengat dikurangi dengan penguapan.

Advertisement

Mengenai hasil uji coba pupuk cair urin etawa, dosen peneliti FKH UGM, Sarmin, mengatakan  Purinowa telah diuji di laboratoirum. Hasil uji menyatakan kandungan nitrogen, phospat dan kalium urin etawa lebih tinggi dibanding dari urine sapi dan kelinci. “Jadi, baik dimanfaatkan untuk pupuk organik yang bekerja menyerang hama,” ujarnya.

Setelah diujicobakan kepada petani di sekitar peternakan, Purinowa kini sudah dijual dalam kemasan botol plastik ukuran satu liter. Tiap botolnya dibanderol Rp15.000. Pemasaran dilakukan lewat toko-toko pertanian setempat.

Advertisement
Kata Kunci : Kambing Kompos Pupuk Urin
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif