Soloraya
Sabtu, 14 Juli 2012 - 13:20 WIB

SHOWROOM SAYUR: Wamentan Minta Boyolali Hidupkan Showroom Sayur

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI-Wakil Menteri Pertanian, Rosman Heriawan  meminta Pemkab Boyolali untuk menghidupkan dan memanfaatkan kembali showroom sayuran yang berada di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Teras. Hal itu disampaikan Wamentan dalam kunjungan kerja ke Kelompok Tani Asparagus, Kucai dan Sayuran (Aspakusa) Makmur, Teras pada Jumat (13/7).

Menurutnya, showroom dihidupkan agar bisa untuk menampung dan memasarkan produk sayuran berkualitas asli Boyolali. Terlebih letaknya di Teras yang dinilai cukup strategis di Boyolali.

Advertisement

“Lokasinya di sini sangat potensial. Dekat dengan jalan raya dan juga mudah dijangkau,” ujarnya melalui Kasubag Humas Setda Boyolali, Warsono, Sabtu (14/7/2012).

Wamentan menjelaskan, showroom yang ada nantinya bisa membantu petani agar tidak menjual sayuran ke tempat yang jauh. Cara ini dilakukan untuk menghemat pengeluaran. Terlebih untuk transportasi. Di samping itu, pemanfaatan toko sayuran ini untuk mendongkrak Boyolali supaya lebih dikenal sebagai penghasil dan pusat sayur berkualitas. Bahkan, Boyolali bakal terkenal sebagai pusat sayuran berskala nasional.

Menurutnya, selama ini  produk sayuran petani  masih dihargai rendah di pasaran. Pasalnya, petani belum berorientasi pada produk sayuran sehat, berkualitas dan penampilan cantik. Pihaknya mengapresiasi kelompok tani Aspakusa, Teras yang telah merintisnya.

Advertisement

“Inovasi terhadap sayuran sangat diperlukan. Sayur itu harus berkualitas, sehat dan dikemas secara bagus serta cantik,” imbuhnya.

Selain itu, diperlukan kemasan sayuran yang menarik agar dihargai tinggi dan bisa masuk ke pasar modern seperti supermarket. Petani juga harus mampu mengolah hasil panen menjadi bahan makanan olahan. Ia juga mendukung adanya program  Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)   dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk tanaman sayuran dan buah–buahan. Wamentan menerangkan, pengelolaan lahan tersisa dimaksimalkan untuk ditanami sayuran serta buah. Bahkan, untuk budidaya ikan demi mendukung kebutuhan sehari hari.

“Masyarakat tidak perlu repot ke pasar untuk berbelanja sayuran. Program ini kita galakkan  adari pusat hingga daerah yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif