SOLOPOS.COM - ilustrasi
ilustrasi
JOGJA—Volume konsumsi bahan bakar minyak non subsidi, Pertamax di Jogja merangkak naik pasca tiga kali penurunan harga sepanjang Juni hingga awal bulan ini.
Kenaikan konsumsi Pertamax terus terjadi meski jumlahnya tak signifikan. Kepala Pelaksana Harian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Bugisan, Jogja Sukiran, Kamis (5/7) menyatakan, sejak Pertamax mengalami penurunan harga mulai 1 Juni dari Rp10.000 per liter menjadi Rp9.600, lalu turun lagi pertengahan Juni menjadi Rp9.300 dan terakhir awal bulan ini menjadi Rp9.050 per liter, volume Pertamax di SPBU-nya naik menjadi 450-500 liter per hari.
Padahal sebelum Juni, saat harga masih bertengger di angka Rp10.000 per liter konsumsi bahan bakar non subsidi ini per hari hanya 300 liter.
Menurut Sukiran, kenaikan volume Pertamax ini masih tergolong kecil tak sampai dua kali lipatnya. Namun pada hari padat seperti malam Minggu volume penjualan bisa naik hingga 600 liter per hari. “Kalau malam minggu ramai bisa dua kali lipat, tapi kalau hari biasa naik meski enggak banyak,” kata Sukiran.
Kenaikan volume Pertamax juga disampaikan Penanggungjawab Harian SPBU Semaki, Jogja Ardi Nugoro. Bila sebelum penurunan harga, penjualan Pertamax di SPBU Semaki per hari hanya 400 liter, kini naik tipis menjadi 432 liter.
“Memang naik tapi enggak banyak, kalau harganya masih tinggi sulit untuk naik banyak,” ungkap Ardi.(ali)