Entertainment
Senin, 2 Juli 2012 - 15:29 WIB

PENTAS CAMPURSARI 66 Jam, Tahan Kantuk demi Rekor Muri

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda Jateng--Irjen Pol Didiek S Triwidodo (tengah) bernyanyi bersama Cak Diqin dan Wiwid Widayati dalam pementasan Pemecahan Rekor Muri Campursari 66 jam di halaman Mapolresta Solo, Sabtu (30/6). Campursari dalam rangka HUT Bhayangkara ke 66 diikuti 33 grup dan berakhir Selasa (3/7/2012). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Kapolda Jateng--Irjen Pol Didiek S Triwidodo (tengah) bernyanyi bersama Cak Diqin dan Wiwid Widayati dalam pementasan Pemecahan Rekor Muri Campursari 66 jam di halaman Mapolresta Solo, Sabtu (30/6). Campursari dalam rangka HUT Bhayangkara ke 66 diikuti 33 grup dan berakhir Selasa (3/7/2012). (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

Halaman Mapolresta Solo, Senin (2/7/2012) dini hari, masih berdenyut kala Orkes Campursari Saskia Nada Sragen melantunkan tembangnya. Menjadi bagian dari Pentas Campursari 66 Jam Nonstop, Saskia Nada “ketiban apes” saat harus tampil menjelang Subuh.

Advertisement

Rasa kantuk dan hawa dingin pun menjadi lawan yang harus ditaklukkan. “Ngantuk dan capek Mas..,” tutur seorang biduan, Wiwin Sri Sundari, kepada Solopos.com di sela-sela pentas.

Meski pernah nembang campursari dari pukul 23.00 WIB-03.00 WIB, Wiwin mengaku cukup kepayahan meladeni pentas yang dihelat Polda Jawa Tengah tersebut. Perempuan kelahiran Boyolali, 4 September 1987 ini mengaku harus minum vitamin sebelum pentas. “Tapi enggak masalah. Buat saya ini tantangan,” ucapnya.

Dari pukul 03.00 WIB sampai 05.30 WIB, Saskia Nada menggoyang Mapolresta lewat tembang seperti Liwung, Sengit dan Tak Tunggu Balimu. Meski penonton bisa dihitung dengan jari, suasana gayeng tetap tercipta. Masyarakat dan beberapa anggota Polri tampak asyik berjoget di bibir panggung.

Advertisement

Menurut ketua pelaksana, Totok Vino, pentas dalam rangka HUT ke-66 Bhayangkara tersebut masih akan berlangsung hingga Selasa (3/7) malam. Pihaknya memperkirakan, pentas akan genap 66 jam saat jarum menunjukkan pukul 19.00 WIB. “Memang tidak sepenuhnya nonstop. Kami memberi waktu istirahat 15 menit untuk ibadah salat,” terangnya.

Meski demikian, pihaknya tak main-main dalam perhelatan akbar itu. Flow penampil, imbuhnya, telah diperhitungkan matang agar sesuai rencana awal. “Di sini kami diawasi empat petugas Muri. Mereka menghitung detail waktu pentas, tak sembarangan.”

Sementara itu, ketua umum Cak Diqin, mengaku memberi kreativitas sepenuhnya pada orkes campursari saat pentas. Pihaknya tak menentukan jenis dan jumlah lagu yang ditampilkan dalam pentas berbiaya lebih dari Rp300 juta itu. “Yang jelas durasi main rata-rata dua jam. Silakan berkreasi,” tuturnya.

Advertisement

Ia menambahkan, pada hari pamungkas, Selasa malam, pihaknya menjanjikan pentas spesial yang menghadirkan artis campursari seperti Tedjo Gunungkidul, Amy DS, Wiwid Widayati dan Endah Laras, imbuhnya, siap menghibur publik Solo.

“Malam itu juga akan ada penyerahan rekor Muri atas Campursari 66 Jam Nonstop.”
Rangkaian acara memeriahkan HUT ke-66 Bhayangkara masih akan berlanjut, Rabu (4/7) malam. Dalang kondang Ki Anom Suroto akan mementaskan lakon Lahirnya Wisanggeni di halaman Mapolresta Solo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif