Senin, 2 Juli 2012 - 00:35 WIB

KONFERENSI IAHA Diikuti Ratusan Sejarawan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Pelaksana, Endjat Djaenuderadjat saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pelaksanaan Konferensi International Associations of Historians of Asia (IAHA) di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/7/2012) malam. Konferensi IAHA ini bakal berlangsung Senin-Jumat (2-6/7). (Espos/Farida Trisnaningtyas)

Ketua Pelaksana, Endjat Djaenuderadjat saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait pelaksanaan Konferensi International Associations of Historians of Asia (IAHA) di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/7/2012) malam. Konferensi IAHA ini bakal berlangsung Senin-Jumat (2-6/7). (Espos/Farida Trisnaningtyas)

SOLO-Sedikitnya 400 peserta dari sejarawan, penulis, lembaga studi dan peminat sejarah dalam dan luar negeri bakal mengikuti Konferensi International Associations of Historian of Asia (IAHA) di Solo pada Senin-Jumat (2-6/7). Konferensi IAHA ke-22 ini terdiri dari pemakalah sebanyak 286 orang, peminat 48 orang dan undangan 56 orang.

Advertisement

Ketua Pelaksana Konferensi, Endjat Djaenuderadjat mengatakan, IAHA merupakan asosiasi profesi yang bertujuan untuk mengkaji dan mempromosikan penelitian sejarah di Asia. Konferensi ini diadakan dua tahun sekali.
“Tema konferensi tahun ini yakni, Remembering The Past, Experiencing The Present, Exploring The Future. Tema utama ini dibagi menjadi delapan sub tema,” katanya dalam jumpa pers di Hotel Sahid Jaya, Minggu (1/7) malam.

Endjat menambahkan, delapan sub tema besar  tersebut yang bakal menjadi bahasan utama dalam konferensi ini. Antara lain, History and Historiography: From Sources to Theory; Movement of The People in The Border Areas; Culture: Heritage of The Past, Trends in The Present; Gender, Politics and Democracy; Security, Defense and Welfare; Environment and Natural Disasters in Historical Perspective, Religion and Politics, Tourism in Asia; Demography, Urbanization and Transportation; Literature and Contemporary Society dan Medical History and Healthcare.

Menurutnya, sub tema terakhir yakni Medical History and Healthcare baru kali ini dibahas. Topik ini bakal mengetengahkan tentang sejarah kesehatan. Konferensi ini bakal dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muslihar Kasim. Di samping itu, Prof Azyumardi Azra akan memberikan pidato Presidential Addres.

Advertisement

“Sebanyak 25 negara dengan 286 pemakalah akan hadir. Mereka bakal kita perkenalkan budaya Indonesia khususnya Solo mulai dari makanan, seni tradisional hingga tempat-tempat bersejarah,” imbuhnya.

Endjat mengakui, pembahasan terkait sejarah perbatasan seringkali luput untuk dikaji. Oleh karena itu, melalui konferensi semacam ini pihaknya akan mengusulkan untuk dikaji lebih dalam.

Sekretaris Pelaksana, Restu Gunawan menambahkan, persoalan perbatasan banyak terjadi namun, kerapkali tidak terungkap. Dalam hal ini bukan saja antara Indonesia dan Malaysia melainkan beberapa negara lain di Asia seperti Kamboja, Thailand, Myanmar, Bangladesh dan Singapura. “Penutupan  acara akan dilaksanakan pada 5 Juli di Candi Prambanan sambil melihat pertunjukan Sendratari Ramayana tepat saat bulan purnama,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif