News
Minggu, 1 Juli 2012 - 04:49 WIB

Dituduh Menganiaya, Pemegang Akun @TrioMacan2000 Dilaporkan ke Polisi

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Pemilik akun twitter @triomacan2000 dilaporkan ke Polres Jakarta Pusat atas dugaan penganiayaan. Adalah Staf Khusus Mendagri, Umar Hasibuan yang ikut melakukan pelaporan.

Advertisement

“Jadi begini saya kan tahu pemilik akun twitter triomacan2000. Saya tahu dia itu namanya Raden Nuh, ada satu lagi Koes Harjono, ibunya lagi sakit dirawat di RS Salemba,” ungkap Staf Khusus Mendagri, Umar Syadat Hasibuan, kepada wartawan, Sabtu (30/6/2012).

Umar ingin menanyakan langsung ke Raden Nuh, kenapa akun twitter triomacan2000 terus mengungkap data-data yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Salah satunya menyangkut pesantren milik ayahnya.

“Saya samperin karena melalui twitter dia katakan bahwa pesantren bapak saya disuap Rp 1 miliar oleh Kementerian PDT. Saya datang ke sana bersama Ongen teman saya dan adik angkat saya Judika Goeltoem,” ungkapnya.

Advertisement

Namun ternyata mereka sudah bertemu lebih dulu di kantin. Umar kemudian berencana memotret pemilik akun twitter triomacan2000 tersebut.

“Terus saya bilang boleh saya foto? dia bilang kamu mau foto aku kalau boleh, terus saya foto, tapi setelah saya foto, lalu dia mau mukul saya. Waktu dia nyamperin saya, adik saya nyamperin, kemudian dia mukulin adik saya Judika Goeltoem itu sampai luka kepalanya benjol sampai bajunya robek setelah itu dia mau ngajak damai, tapi saya bilang tidak bisa ini penganiayaan,” katanya.

Umar menolak berdamai, dia lalu melaporkan pemilik akun twitter triomacan2000 tersebut ke Polres Jakarta Pusat. “Saya sekarang di polres ke Jakarta Pusat yang lapor adik saya Judika Goeltoem,” katanya.

Advertisement

Sedang akun twitter @triomacan2000 memberikan keterangan melalui timelinenya. Melalui penjelasannya, triomacam2000 mengungkap perkelahian karena Umar dan kawannya mengambil foto tanpa izin.

“Tiba-tiba DR. Umar Syadat mengarahkan kamera blackberry nya ke arah kami. Kami kaget. Dan larang dia ambil foto tanpa izin kami. Meski kami larang, dia tetap ambil foto kami yang kami ketahui karena lampu blizt-nya menyala terang ke wajah kami. Kami lalu datangi beliau,” jelasnya.

Dia juga menyangkal memukul adik Umar terlebih dahulu. “Melihat saya mau dipukul, rekan saya langsung mencegah dengan menahan teman Dr. Umar Syadat. Tapi rekan kami ditolak keras sampai terjengkang ,” kisahnya.

Sementara itu pantauan detikcom di Polres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya, belum ada yang melakukan pelaporan. Petugas piket yang berjaga mengaku melum menerima pelaporan.JIBI/SOLOPOS/Detikcom

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif