Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
“Karena kuota belum terpenuhi, akan dilakukan PPDB SMP plus periode dua bersamaan dengan PPDB online, 2-4 Juli,” jelasnya, Sabtu (30/6/2012). Tidak terpenuhinya kuota itu, ungkapnya, kemungkinan karena diberlakukan sistem klaster. Yaitu kebijakan seorang siswa dari SD tertentu hanya boleh mendaftar di satu SMP plus tertentu. Padahal puluhan siswa miskin sudah diterima di sekolah reguler melalui jalur PPDB keluarga miskin (Gakin). Sebagian karena nilainya bagus, kemungkinan siswa justru memilih mengikuti PPDB online. “Mereka yang ikut online, meski dari keluarga tidak mampu, tidak akan mendapatkan fasilitas siswa plus seperti seragam dan peralatan sekolah gratis,” ujarnya.
Bagi SMP plus yang kuotanya sudah terpenuhi bahkan jumlah pendaftar melebihi kuota, ungkapnya, sudah diimbau untuk memberitahukan kepada masyarakat yang kebetulan anaknya tidak diterima, agar mendaftar di SMP plus yang kuotanya tidak terpenuhi. Disdikpora sudah mengambil kebijakan untuk menghilangkan sistem klaster pada PPDB SMP plus periode kedua. “Siswa boleh menyeberang klaster. Aturan ini kami tetapkan karena situasional,” terangnya.
Pada pengumuman PPDB SMP plus Sabtu lalu, banyak orangtua yang kecele. Pasalnya pengumuman diundur dari pukul 10.00 WIB menjadi pukul 13.00 WIB.