SOLOPOS.COM - Umar Hasyim
SOLO--Dana hibah dari APBD Kota Solo tahun 2012 senilai Rp150 juta untuk penyelenggaraan Solo International Ethnic Music (SIEM) 2012, terancam tak bisa cair jika panitia benar-benar mengubah nama kegiatan itu menjadi Kereta Kencana World Music Festival. Terlebih jika penyelenggaraan SIEM nantinya ternyata berlokasi di luar wilayah Kota Solo.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo, Umar Hasyim, menegaskan penggantian nama SIEM menjadi Kereta Kencana World Music Festival dipastikan akan memunculkan persoalan dalam pertanggungjawaban penggunaan dana hibah APBD kota.
“Dari APBD 2012 kan memang ada alokasi anggaran senilai Rp150 juta untuk SIEM. Kalau lokasi penyelenggaraan tetap di wilayah Solo, tentunya tetap akan dicairkan. Tapi kalau nama event itu ternyata diubah, bukan SIEM tapi yang lain, tentunya tidak bisa karena itu menyangkut pertanggungjawabannya nanti,” ujar Umar ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Selasa (26/6/2012).
Sementara menurut anggota Banggar DPRD lainnya, Reny Widyawati, jika ada perubahan nama ataupun lokasi penyelenggaraan SIEM di luar wilayah Solo, tentunya dana hibah untuk SIEM tidak perlu dicairkan. Sebab dengan perubahan itu, lanjut dia, akan mengubah daftar penggunaan anggaran (DPA) yang dulu diajukan di APBD.
Wakil Ketua Banggar, Supriyanto menyayangkan adanya penggantian nama kegiatan itu. Menurutnya, perubahan itu bakal berdampak pada banyak hal, khususnya kepercayaan dari berbagai kalangan termasuk delegasi pengisi SIEM. Terlebih karena SIEM telah masuk dalam kalender event Kota Solo yang digelar dua tahunan.
“Banggar menyetujui anggaran itu untuk SIEM, sesuai proposal yang diajukan. Kalau sekarang nama acaranya diganti, ya tidak bisa penyelenggaraannya menggunakan anggaran SIEM,” tegasnya.
