Soloraya
Senin, 25 Juni 2012 - 12:33 WIB

RIBUAN LITER MIRAS Basahi Tanah Balaikota

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

Aroma tajam minuman keras (miras) menguar di halaman Balaikota Solo, Senin (25/6/2012), saat liter demi liter cairan itu tumpah ke tanah berpaving di sebelah utara lapangan. Puluhan orang di tempat itupun kontan menutup hidung atau beringsut menjauh.

Advertisement

Ada 2.061 liter ciu dalam 1.120 botol takaran 600 mililiter (ml), 606 botol takaran 1.500 ml, dan 16 jeriken ukuran 30 liter. Jumlah itu masih ditambah tujuh botol anggur merah, 24 botol minuman merek House Mansion, 68 botol vodka.

Di bawah tatapan mata Kapolresta Solo, Kombes Pol Asdjima’in serta jajaran kepolisian, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto serta para pejabat pemkot, botol-botol itu digilas dengan roda-roda stoom hingga cairannya keluar dan membentuk genangan.  Hanya dalam hitungan menit, semua barang haram itupun musnah. Tinggal menyisakan bau tajam dan botol-botol penyok untuk para pemungut sampah yang sudah menunggu untuk mengambil botol kosong itu.

Pemusnahan minuman keras yang merupakan barang bukti operasi penyakit masyarakat (pekat) selama Januari hingga awal Juni 2012 itu digelar seusai upacara peringatan Hari Anti Narkoba Internasional di halaman Pendapi Balaikota, Senin pagi.

Advertisement

Kapolresta Solo, Kombes Pol Asdjima’in, mengungkapkan hampir setiap malam pihaknya bersama aparat penegak hukum lain mengamankan sekitar 10 pemabuk dan pekerja seks komersial (PSK). “Pemberantasan penyakit masyarakat ini tidak bisa serta-merta setelah ada peringatan, selesai. Apalagi mendekati lebaran. Harus diwaspadai mengenai keberadaan PSK dan tempat-tempat hiburan,” jelas Kapolresta.

Termasuk dalam pemberantasan narkotika, Kapolresta yang dalam upacara pagi itu menjadi inspektur menegaskan pentingnya peran masyarakat untuk secara terus menerus berupaya melakukan tindakan preventif, deteksi dini keberadaan pengedar maupun pemakai narkoba di lingkungan masing-masing.

Hal senada dikatakan Ketua Program Kampung Anti Narkoba yang juga tim penyuluh dan investigasi Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Solo, Lenny Andoko. Dia mengatakan yang penting dalam upaya pemberantasan narkoba adalah komitmen yang upaya maksimal dari semua pihak. Di sisi lain upacara ini diikuti oleh kalangan PNS dan jajaran kepolisian, kejaksaan, pengadilan, satgas anti narkoba dan siswa sekolah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif