Soloraya
Minggu, 24 Juni 2012 - 21:49 WIB

SEKOLAH BARU: SMK Negeri 5 Buka 3 Jurusan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO–Dinas Pendidikan (Disdik) memastikan pembukaan SMK Negeri 5 Sukoharjo di Tiyaran, Kecamatan Bulu, mulai tahun ajaran 2012/2013. Sekolah membuka pendaftaran siswa baru untuk tiga jurusan dengan daya tampung 108 siswa atau 36 siswa per jurusan.

Kabid SMP/SMA/SMK Disdik Kabupaten Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri, menyebutkan pendaftaran siswa baru SMK Negeri 5 dilakukan serentak bersama SMK lain, Senin-Rabu (25-27/6). Dia mengatakan tiga jurusan di sekolah baru tersebut adalah pemeliharaan mesin industri, ototronik, dan teknik komputer jaringan (TKJ).

Advertisement

“Unit sekolah baru (SMK N 5 Sukoharjo-red) sementara tiga lokal dulu, semuanya sudah siap. Ruang kelas komplit, mebeler juga lengkap. Pendaftaran bersamaan dengan sekolah-sekolah lainnya se Sukoharjo secara online,” ungkapnya ketika dihubungi Solopos.com melalui telepon genggam, Minggu (24/6).

Menurut Dwi Atmojo Heri, bersamaan pelaksanaan tahun ajaran baru 2012/2013, Disdik mulai membangun kelengkapan sarana-prasarana SMK Negeri 5 Sukoharjo. Hal itu karena meski lokal pembelajaran sudah siap, sekolah belum memiliki ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata sekolah, dan ruang perkantoran.

Dia menambahkan sebelum keberadaan ruang guru dan ruang kelengkapan lain SMK Negeri 5 Sukoharjo, guru bisa meminjam ruang SD di dekat sekolah untuk transit sebelum dan sesudah mengajar. “Sementara ini terpenting pembelajaran jalan dulu. Lokal-lokal dan sarana yang lain menyusul secepatnya,” paparnya.

Advertisement

Secara terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sudarsono, mengingatkan agar pembukaan SMK Negeri 5 mempertimbangkan kesiapan sarana-prasarana penunjang. Dia menegaskan hal itu penting guna mencegah munculnya kendala atau hambatan yang dapat merugikan peserta didik selama berlangsung pembelajaran.

“Kami komisi IV mendukung sepanjang semua sudah siap. Tapi kalau belum (siap), maka jangan dipaksakan. Persoalan ini hubungannya dengan anak-anak didik, jangan sampai merugikan mereka,” kata dia.

Sudarsono menekankan SMK tidak hanya membutuhkan lokal pembelajaran, namun ruang praktikkum dan laboratorium. Sebelum ketersediaan sarana itu di sekolah bersangkatan, dia meminta masalah tersebut diperjelas. Termasuk kemungkinan sarana praktik yang bergabung di sekolah lain atau alternatif berbeda.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif