SUKOHARJO: Sebuah “Mutiara” Kusam

Sukoharjo merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi jawa tengah. Kabupaten dengan penduduk berjumlah lebih dari 810.000 jiwa (2003)  ini mempunyai daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alam sukoharjo dipadukan dengan berbagai budaya jawa yang sangat kental, menjadikan kabupaten yang bervisi Makmur ini sebagai tujuan wisata alam maupun wisata budaya. Mulai dari tempat wisata yang tradisional semacam makam ki ageng balak, hingga objek wisata modern yang menjadi kebanggaan warga kabupaten sukoharjo, Pandawa Water World, juga mampu menarik perhatian pengunjung untuk menghabiskan masa liburan mereka.

Dengan begitu banyaknya objek wisata yang berada di sukoharjo ini, sudah selayaknya kabupaten yang berada di selatan kota Solo ini menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pemasok pendapatan daerah. Namun, apa yang terjadi sebenarnya? Sektor pariwisata di sukoharjo belum banyak dimaksimalkan oleh pemerintah kabupaten. Tidak sedikit tempat wisata yang tidak terawat dan tidak dijaga. Lihat saja objek wisata Batu Seribu. Bertitel wisata alam, justru alam dikawasan Batu Seribu tampah gersang dan tidak ada yang menarik untuk dinikmati.  Hidup segan mati tak mau. Seakan pemerintah tidak memperhatikan objek-objek wisata tersebut, namun pemerintah pula yang tak mau kehilangan objek-objek wisata yang sesungguhnya mengagumkan tersebut.

Banyak perbaikan yang sudah semestinya dilakukan pemerintah untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di kabupaten sukoharjo. Ada beberapa hal yang harus diperbaiki oleh pemkab menurut saya sebagai warga sukoharjo, antara lain adalah;

• Perbaikan infrastruktur. Perbaikan jalan yang menjadi jalur utama yang menghubungkan antara sukoharjo dengan daerah atau wilayah yang berbatasan langsung. Hal ini sangat kompleks bagi sebuah daerah, karena kemudahan dalam menjangkau wilayah juga akan mempengaruhi minat wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat wisata. Juga dengan pemasangan plakat penunjuk jalan agar keberadaan tempat wisata mudah diketemukan.
• Penanaman pohon dipinggiran jalan utama solo-sukoharjo sangat perlu dilakukan. Hal ini cukup besar pengaruhnya terhadap keinginan masyarakat untuk mengunjungi sukoharjo. Karena saat ini di sepanjang jalan raya solo-sukoharjo terasa sangat terik bagi pengendara sepeda motor jika berkendara disiang hari. Apabila dipinggiran jalan banyak pohon rindang, maka perjalanan pun akan terasa nyaman dengan suasana sejuk disekitar.
• Penyediaan sarana transportasi yang cukup dan memadai bagi wisatawan pendatang. Hal ini yang menjadi kendala bagi seseorang yang ingin mengunjungi dan menikmati daerah sukoharjo. Tidak adanya sarana transportasi yang pasti membuat mereka mengurungkan niat untuk pergi berwisata di kabupaten sukoharjo.
• Melakukan pelatihan terhadap orang-orang yang berminat dan berkomitmen terhadap pariwisata sukoharjo. Melatih dan memberikan informasi secara detail setiap objek wisata yang ada, agar mereka mampu menguasai objek wisata yang ada di sukoharjo. Apabila sudah dirasa cukup menguasai berbagai macam objek wisata di sukoharjo, maka orang-orang yang mengikuti pelatihan tersebut ditempatkan disetiap obejk wisata sebagai tour guide. Selain itu harus dibekali dengan bahasa asing, agar mereka mampu melayani wisatawan mancanegara yang berkunjung menikmati keindahan kabupaten sukoharjo.
• Pemerintah kabupaten sukoharjo harus menyediakan booklet dan leaflet yang berisikan berbagai informasi pariwisata sukoharjo, mulai dari wisata alam, budaya dan wisata kuliner di tempat-tempat strategis. Misalnya di mall, di city walk kota solo, di airport, di terminal, di stasiun dan tempat-tempat yang menjadi pintu masuk bagi wisatawan. Terdapatnya booklet dan leaflet semacam ini akan banyak mempromosikan pariwisata kabupaten sukoharjo. Minimal mereka mengetahui apa yang ada dan berminat berkunjung kelak.
• Membangun atau memperbaiki fasilitas yang ada di tempat wisata. Agar pengunjung merasakan kenyaman dan berkeinginan untuk kembali lagi menikmati objek wisata tersebut.
• Pemerintah kabupaten melalui dinas terkait agar selalu aktif dalam mengikuti setiap pameran baik tingkat lokal, nasional maupun internasional untuk mempromosikan potensi sukoharjo dalam bidang pariwisata kepada public yang lebih luas lagi.

Namun, bukan hanya pemerintah saja yang berperan dalam memajukan sektor pariwisata, tanpa adanya dukungan dari masyarakat sukoharjo sendiri, segala upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan membuahkan hasil yang maksimal dibandingkan kedua faktor ini saling bekerjasama.  Masyarakat sendiri harus diberikan bimbingan mengenai pariwisata agar dapat mendukung jalannya program pemerintah. Bukan malah merusak atau tidak merawat fasilitas yang sudah tersedia. Masyarakat yang diharapkan menjadi mitra pemkab dalam pembangunan, justru menjadi musuh dengan merusak fasilitas yang tersedia.

Kami sebagai finalis mas dan mbak sukoharjo 2012, khususnya saya sendiri akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu pemerintah dalam usaha mempromosikan dan meningkatkan kualitas pariwisata dan kuantitas wisatawan yang berkunjung ke kabupaten sukoharjo. Sayang sekali apabila keindahan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki tidak mampu dimaksimalkan dengan baik. Sukoharjo merupakah daerah yang memendam banyak “mutiara” yang sudah semestinya digali dan dijual kepada para penikmat wisata di seluruh dunia. Sukoharjo adalah sebuah “mutiara” kusam yang sudah selapantasnya dipoles agar menjadi mutiara yang berkilauan dan memancarkan cahayanya ke segala penjuru dunia.

Tentang Penulis / Finalis no. 7

Nama : Danny Adam Kurniawan
TTL : Sukoharjo, 6 Juli 1993
Alamat : Jl. Pisang Raja 19 05/01 Gedangan, Grogol, Sukoharjo 57552
Motto : Lakukan yang terbaik, lakukan lebih baik, bersyukur
Perwakilan : Kecamatan Grogol

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif