Mas-mbak-sukoharjo
Sabtu, 23 Juni 2012 - 14:51 WIB

Rencana Untuk Memajukan Kabupaten Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Yeyen Pamula  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dedy Setiawan / Finalis no. 11

Dedy Setiawan / Finalis no. 11

“ Saya Berpandangan Budaya Sukoharjo Dan Pariwisata Bisa Berkembang Adanya Kekompakan Masyarakat Dengan Pemerintah”

Advertisement

Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten terkecil kedua di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah luas wilayah 46.666 kilometer persegi.  Kabupaten ini berbatasan langsung dengan enam kabupaten di Jawa Tengah yakni :  Surakarta (Solo) disebelah utara, Karanganyar di sebelah timur, Boyolali dan Klaten di sebelah barat, serta Kabupaten Wonogiri dan Gunung Kidul di sebelah selatan.  Jalan utama yang berada di Sukoharjo merupakan jalur utama yang menghubungkan Kota Solo dengan Kabupaten Wonogiri.

Kabupaten Sukoharjo memiliki 12 Kecamatan yaitu : Bulu, Weru, Tawangsari, Sukoharjo, Nguter, Bendosari, Polokarto, Mojolaban, Grogol, Baki, Kartosuro, dan Gatak. Serta memiliki 22 tempat pariwisata.s Tak ketinggalan, obyek wisata yang menawarkan wisata alam, religi, dan seni budaya ditawarkan di kota Makmur dengan dibukanya desa wisata dan obyek wisata bagi wisatawan lokal hingga mancanegara.

Advertisement

Kabupaten Sukoharjo memiliki 12 Kecamatan yaitu : Bulu, Weru, Tawangsari, Sukoharjo, Nguter, Bendosari, Polokarto, Mojolaban, Grogol, Baki, Kartosuro, dan Gatak. Serta memiliki 22 tempat pariwisata.s Tak ketinggalan, obyek wisata yang menawarkan wisata alam, religi, dan seni budaya ditawarkan di kota Makmur dengan dibukanya desa wisata dan obyek wisata bagi wisatawan lokal hingga mancanegara.

Dan kita sebagai Duta Wisata bertujuan melestarikan budaya daerah.  Sekaligus sarana pengembangan potensi bakat, kreativitas, kecerdasan para generasi muda untuk menjadi figur yang dapat berperan dalam mempromosikan kekayaan seni, budaya dan pariwisata serta menghilangkan citra sebagai pelengkap kegiatan atau pajangan saja.  Sebagai duta wisata, selain harus mampu mempromosikan dunia wisata daerahnya tetapi juga harus mampu membantu pemerintah daerah mengajak warga untuk menjadikan budaya aman, tertib, bersih, sejuk, indah ,ramah tamah, dan kenangan.Sesuai Sapta Pesona yang akhirnya menghasilkan masyarakat yang bersih, bermoral, serta bermental baik.

Kita sebagai duta wisata atau mas dan mbak Sukoharjo, harus sering-sering mengadakan kegiatan sosial untuk mengenalkan Budaya dan Pariwisata kepada masyarakat, beberapa kegiatan dan tugas yang di lakukan meliputi kunjungan ke berbagai tempat wisata dan budaya di Sukoharjo, ini bertujuan agar kita lebih menguasai tempat-tempat kepariwisataan di tempat kita sehingga mampu mempromosikan ke khalayak umum.

Advertisement

Menurut saya strategi sosialisasi ke masyarakat luas lewat dor to dor, hingga meluncurkan program-program kepariwisataaan yang mendukung keberlangsungan adat istiadat itu sendiri, cukup memberi arti bagi keberlangsungan budaya yang dikembangkan.  Kalau cara ini dilakukan, bukan tidak mungkin budaya di Sukoharjo tak hanya bisa bicara di tingkat nasional. Tapi juga internasional.  Selain itu, juga perlu adanya media sebagai sarana untuk mengeksplorasi persoalan budaya. Sebenarnya masyarakat Sukoharjo banyak mempunyai potensi seni budaya yang dapat mereka gali. Tapi sayangnya tidak ada tempat untuk mengapresiasikan bakat mereka, bakat tersebut meliputi : bakat seni tari, campur sari, reok, karawitan, dagelan, dan talenta –talenta lainnya. Seharusnya PEMKAB Sukoharjo membangun sangar kesenian untuk wadah bagi mereka yang mempunyai potensi – potensi yang akhirnya akan menjadikan nilai guna yang tinggi.

Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata di Sukoharjo belum sebaik daerah lain.  Kita sebagai masyarakat Sukoharjo harus terus berbenah untuk membangun pariwisata yang semakin baik dan tidak berbenturan dengan hukum lokal dan pusat.

Advertisement

Pembenahan sektor pariwisata Sukoharjo tampaknya masih setengah hati.  Objek wisata unggulan yang tersebar di berbagai kawasan masih terlihat merana dan seperti kurang perawatan, bahkan terkesan diabaikan begitu saja.  Waduk Mulur misalnya, daya tarik bagi pengunjung mulai luntur.  Tak ada hal baru yang ditawarkan taman rekreasi di Desa Mulur tersebut.  Masyarakat lokal saja mungkin sudah enggan mengunjungi, apalagi wisatawan dari luar daerah.  Itu yang membuat kami prihatin.  Padahal, Waduk Mulur itu merupakan aset potensial yang sangat besar.

Menurut saya, salah satu faktor penyebab mulai lunturnya pesona Waduk Mulur adalah minimnya perhatian PEMKAB dalam pengelolaan aset wisata daerah tersebut.  Akibatnya, waduk tersebut cuma dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan irigasi.  Sementara, sektor wisatanya seolah tenggelam.  Kalau bisa itu sektor wisatanya yang lebih dikedepankan.  Sebab, jika pariwisata maju, perekonomian masyarakat sekitar akan ikut terdongkrak.

Jika pemerintah daerah komit akan potensi pariwisata, pemolesan dan pengembangan objek-objek wisata sudah tidak bisa ditawar lagi.  Pembangunan fasilitas penunjang harus diprioritaskan, termasuk sarana bagi pengunjung.  Wisata itu biasanya satu paket.  Ya kalau hanya mengandalkan keindahan alam saja tentu sulit berkembang.  Harus ada inisiatif membangun sarana penunjang karena itu kuncinya agar kita bisa memajukan sektor kepariwisataan.

Advertisement

Tak hanya Waduk Mulur yang minim perhatian.  Objek wisata yang lain juga tak kalah merana.  Sebut saja, Makam Ki Ageng Balak, Petilasan Keraton Pajang, Pesanggrahan Langenharjo, Makam Bumi Arum Majasto, Candi Sonosewu dan lainnya.  Ya tak jauh beda. Harus ada gebrakan.  Kawasan Waduk Mulur memang cukup memprihatinkan.  Di areal waduk banyak sampah plastik berserakan.  Itu yang menjadi salah satu penyebab pengunjung merasa tidak nyaman.

Memajukan tempat wisata tidak selalu dengan dana besar sebenarnya, katakanlah diadakan kegiatan di tempat wisata tersebut, misal di waduk mulur mengadakan lomba fotografi, Lomba mancing, atau lomba dayung, lomba lukis pemandangan alam atau lain sebagainya untuk memajukan potensi Wisata Sukoharjo.  Dan itu dijamin tidak akan menguras APBD.  Pertanyaannya SUSAHKAH???? jawabannya susah, kalau tidak ada usaha dan banyak alasan, di waduk Mulur itu jelas pemandangannya sangat indah, wisata pemancingan pun bisa maju apalagi klu ditambah bangunan hotel dan taman yg cantik di sekitar situ, jangan bilang kalau di bangun hotel takut di gunakan mesum, itu alasan konyol yg tidak akan membuat orang menjadi maju.

Menurut saya hal penting yang dapat memajukan sektor pariwisata di Sukoharjo adalah:

  1. PEMKAB Sukoharjo seharusnya mengalokasikan dana APBD kepariwisataan tepat sasaran, dan sesuai dengan prosedur yang ada.
  2. Menyediakan fasilitas pendukung sehingga akan menarik minat masyarakat

Seperti misalnya memperbaiki jalan-jalan yang rusak di area wisata/ jalur menuju wisata, lebih ditunjang dengan fasilitas transportasi yang memadai menuju tempat wisata agar para wisatawan lebih mudah menjangkau tempat wisata tersebut.

  1. Regulasi pengololaan objek wisata

Dengan ciri khas layanan yang baik bagi wisatawan.  Selain menampilkan obyek wisata alam itu sendiri, kita juga harus menambah fasilitas bangunan wisata seperti kolam renang, permainan waterboom, pemancingan, tempat makan/ restaurant, hotel juga harus selalu menjaga kebersihan tempat wisata tersebut agar para pengunjung betah dan nyaman.

  1. Harga untuk pengguna layanan harus rasional dan sesuai fasilitas yang ada
  2. Pemantapan kompetensi akademik SDM pengelola tempat pariwisata.
  3. Kerjasama semua pihak pemerintah, masyarakat dan elemen lainnya untuk memajukan sektor pariwisata Sukoharjo.

Jika semua yang ada diatas itu bisa dijalankan ditambah kita sebagai mas dan mbak Sukoharjo melakukan kewajiban dan tanggung jawab kita secara professional dengan memperkenalkan tempat-tempat wisata kita sampe ke penjuru nusantara bahkan tingkat internasional bukan tidak mungkin lagi sektor pariwisata ini banyak peminatnya di daerah, nasional bahkan tingkat wisatawan mancanegara.

Tentang Penulis / Finalis no. 11

Nama Lengkap : Dedy Setiawan
Tempat/Tgl. Lahir : Sukoharjo, 4 April 1990
Alamat : Mojorejo, RT 02/I, Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo
Motto : Seseorang mungkin tidak akan pernah bisa merubah dunia, akan tetapi seseorang bisa memulai untuk m elakukan perubahan
Perwakilan : Kecamatan Bendosari

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif