Mas-mbak-sukoharjo
Sabtu, 23 Juni 2012 - 16:43 WIB

“Mendandani Diri” Sukoharjo

Redaksi Solopos.com  /  Yeyen Pamula  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fitriya Dessi Wulandari / Finalis no. 8

Fitriya Dessi Wulandari / Finalis no. 8

Ibarat berdandan, kalau hanya pakai lipstick saja, tidak ada bedak, blush on, eye shadow dll, maka tidak cantik. Sama halnya dengan berpakaian, kalau tidak serasi juga tidak akan menarik. Begitu pula dengan kabupaten Sukoharjo, kaya akan sumberdaya alam dan budaya, tetapi kalau tidak terawat tidak akan berguna.

Advertisement

Menjadi sebuah kabupaten yang dikenal oleh masyarakat luas harus mempunyai daya tarik yang lengkap. Tidak hanya dalam sector pariwisata, tetapi juga dalam budaya, kerajinan sumberdaya semua harus dikembangkan.

Sukoharjo kaya akan daerah pariwasata baik alam maupun buatan, seperti BatuSeribu, Pandawa Water World, Makam Kyai Ageng Balak, dll. Hasil kebudayaanya ada Gamelan, Batik, Wayang dan pengrajin Gitar. Makanan dan minuman khas sukohajo juga tidak kalah menarik, ada nasi liwet, gempol pleret, krasiyan, dll. Akan tetapi tidak semua sector tersebut mendapat perhatian dari masyarakat. Sebutsaja yang paling terkenal yaitu taman air buatan Panda wayang terletak di solobaru. Banyak masyarakat dalam dan luar sukoharjo yang tahu akan keberadaan objek wisata ini, karena memang dipasarkan dengan baik.

Advertisement

Sukoharjo kaya akan daerah pariwasata baik alam maupun buatan, seperti BatuSeribu, Pandawa Water World, Makam Kyai Ageng Balak, dll. Hasil kebudayaanya ada Gamelan, Batik, Wayang dan pengrajin Gitar. Makanan dan minuman khas sukohajo juga tidak kalah menarik, ada nasi liwet, gempol pleret, krasiyan, dll. Akan tetapi tidak semua sector tersebut mendapat perhatian dari masyarakat. Sebutsaja yang paling terkenal yaitu taman air buatan Panda wayang terletak di solobaru. Banyak masyarakat dalam dan luar sukoharjo yang tahu akan keberadaan objek wisata ini, karena memang dipasarkan dengan baik.

Tetapi bagaimana dengan objek wisata lainnya?

Bagaimana dengan hasil kebudayaanya?

Advertisement

Yang sebenarnya mereka semua juga layak untuk dipromosikan dan bisa menjadi bagian yang terkenal di wilayah sukoharjo. Sebagai salah satu dari 24 finalis Mas Mbak atau Duta Wisata Sukoharjo, saya mempunyai gagasan bahwa sebaiknya pengembangan daerah wisata budaya dan hasil kerajinan di sukoharjo harus berjalan secara imbang. Tidak hanya tempat wisata baru, tetapi keberadaan tempat wisata yang sudah lama dan hasil kebudayaanya juga harus diperhatikan.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara mempromosikan daerah wisata, hasil budaya dan makanan atau minuman khas di daerah wisata yang sudah terkenal. Sebagai contoh Pandawa Water World yang tidak pernah sepi pengunjung apalagi waktu liburan. Di dalam area wisata Panda water dapat stand yang menjual berbagai makanan dan minuman, dan masih terdapat beberapa stand yang kosong. Sayangnya, diantara stand yang ada, tidak ada satupun yang menawarkan makanan atau minuman khas sukoharjo seperti nasi liwet, gempol atau krasiyan. Dalam lobby menuju tempat pembelian tiket di pandawa juga tidak terlihat adanya barang kerajinan asli Sukoharjo yang di pampangkan.

Hal ini sangat disayangkan, karena adanya wisata yang popular di Sukoharjo ini tidak mampu menggandeng satupun tempat wisata lain, hasil kerajinan dan makanan atau minuman khas dari Sukoharjo. Pembangunan hotel- hotel dan mall yang sedang berlangsung di Solo Baru diharapkan bisa mempromosikan hasil budaya yang ada di Sukoharjo, misalnya memasang wayang, kerajinan kulit, gamelan sebagai hiasan. Dan menawarkan atau menjual makanan seperti nasi liwet, tengkleng dan minuman khasnya.

Advertisement

Adanya hotel dan mall juga diharapkan bisa mengarahkan wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata lainnya di sukoharjo.
Dalam bahasa jawa kita kenal istilah “nyunggi sedulur” yang artinya saling bantu membantu dengan saudara. Pariwisata, hotel, mall, pengrajin wayang, gamelan, penjual nasi liwet, gempol pleret dan sebagainya adalah isi Sukoharjo yang tidak bisa terlepaskan antara satu dengan lainya.

Semua pihak tersebut harus saling mendukung, mempromosikan, menjunjung pihak lainnya. Dengan adanya hubungan kerjasama yang baik antara semua pihak tersebut diharapkan bisa menjunjung pariwisata dan budaya Sukoharjo lebih maju. Semua hal ini juga tidak bisa lepas dari dukungan pemerintah Sukoharjo dan semua pihak didalamnya.

Tentang Penulis / Finalis no. 8

Advertisement

Nama : Fitriya Dessi Wulandari
TTL : Sukoharjo, 3 Desember 1992
Alamat : Jetis rt2/rw3 Waru Baki Sukoharjo
Motto : –  hidup harus mempunyai impian
–   tidak ada hal yang mustahil selagi kita tahu caranya
Perwakilan : Pribadi

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif