KLATEN--Tak ada angin tak ada hujan, rumah milik Ny Suprih Rahayu, 45, warga Dukuh Gadugan, Desa Nangsri, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, tiba-tiba ambruk pada Selasa (12/6/2012) petang.
Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Rabu (13/6/2012), ambruknya rumah yang masih berdinding anyaman bambu (gedek) itu terjadi sekitar pukul 18.20 WIB. Saat itu, Ny Suprih bermaksud Salat Magrib di rumahnya yang berukuran sekitar 4 meter X 6 meter persegi.
Tiba-tiba Ny Suprih mendengar suara yang menandakan rumahnya mau ambruk. “Saya mendengar suara kretek-kretek. Saya takut. Tidak jadi salat dan berlari ke luar rumah,” ujar Ny Suprih saat ditemui wartawan di rumahnya.
Rumah Ny Suprih berdinding anyaman bambu, alasnya masih berupa tanah. Atapnya terbuat dari batang bambu yang sudah lapuk. Selama kurang lebih 18 tahun, Ny Suprih tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Suaminya, Marsono, 45, bekerja sebagai buruh bangunan di Semarang. Sementara Ny Suprih bekerja sebagai pembantu rumah tangga tak jauh dari rumahnya.
“Rumahnya sudah keropos. Mau direnovasi tak punya uang. Kami banyak menghabiskan biaya untuk pendidikan kedua anak kami hingga lulus SMK,” tutur Ny Suprih.