SOLOPOS.COM - Ilustrasi (dok/JIBI/SOLOPOS)
BOYOLALI--Jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Boyolali yang terus meningkat dalam empat tahun ini, mengantarkan Boyolali menjadi kabupaten vokasi. Hal ini karena kabupaten ini memiliki rasio jumlah SMK yang lebih banyak daripada SMA.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat pada tahun ajaran 2011/2012 terdapat 40 SMK dan 34 SMA. Sementara jumlah SMK pada tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 32, pada 2009/2010 sebanyak 34 dan pada 2010/2011 sebanyak 38 sekolah.
Kepala Seksi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) SMA/SMA Kabupaten Boyolali, Kasiswo, menjelaskan dengan dasar itu Kabupaten Boyolali mencanangkan diri sebagai kabupaten yang memiliki komitmen pada pendidikan kejuruan. “Ini juga merupakan tindak lanjut dari pencanangan Provinsi Jawa Tengah sebagai provinsi vokasi 2008 lalu,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, Kamis (7/6/2012).
Pencanangan Boyolali sebagai kabupaten vokasi tersebut akan dideklarasikan pada Senin (11/6/2012) di Kantor Bupati setempat. Dengan pencanangan tersebut diharapkan adanya peningkatan peran SMK sebagai pusat pendidikan dan pelatihan, pusat pengembangan sains dan teknologi dan pusat produksi serta pemasaran.
“Selain itu juga nantinya diharapkan pemerintah lebih memperhatikan kualitas dan peningkatan bantuan anggaran untuk pendidikan kejuaraan,” ujar pria yang merupakan sekretaris deklarasi pencanangan kabupaten vokasi tersebut.
Dalam kesempatan itu Kasiswo juga memaparkan selain peningkatan rasio jumlah SMK, indikator kemajuan di Boyolali lainnya adalah adanya pengembangan rintisan SMK bertaraf internasional, tempat uji kompetensi, pemberdayaan bursa kerja khusus, career center, business center dan teaching factory.