Jogja
Kamis, 7 Juni 2012 - 12:00 WIB

Uang Logam "Tak Laku" di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Kantor Bank Indonesia DIY melaporkan peredaran uang logam pada Januari-Mei 2012 mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2011 lalu.

Advertisement

Hingga akhir Mei kemarin, jumlah uang logam yang beredar di masyarakat Jogja hanya sekitar Rp1,2 miliar sedangkan pada periode yang sama pada 2011 mencapai Rp1,9 miliar.

“Turun sekitar Rp700 juta, minat masyarakat Yogyakarta menurun sehingga permintaan perbankan pun menurun,” kata Kepala Seksi Kas Kantor BI DIY, Suyatno, Kamis (7/6).

Menurut dia, penurunan penggunaan uang logam ini terjadi karena transaksi saat ini didominasi dengan uang kertas. Di sektor perdagangan misalnya, saat ini cenderung bertransaksi dengan uang kertas dengan nilai nominal terkecil Rp1.000.

Advertisement

“Akhirnya uang logam yang biasa jadi uang kembalian pun jadi tak laku,” jelasnya.

Padahal, saat ini, BI masih menyediakan uang logam hingga nominal terkecil yakni Rp1. Namun di masyarakat kita saat ini, transaksi yang biasa dilakukan terkecil menggunakan uang logam sebesar Rp50.

“Uang logam nominal kecil seperti Rp1 biasanya hanya digunakan untuk kepentingan tertentu seperti dikoleksi ataupun untuk mahar sebuah perkawinan dan BI masih melayani penukarannya,” tambahnya.(ali)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif