Soloraya
Selasa, 5 Juni 2012 - 14:39 WIB

HUT BOYOLALI: Instruksi Upacara Berbahasa Jawa Jadi Ger-geran

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - UPACARA HUT BOYOLALI--Ribuan pejabat serta PNS di lingkup Pemkab Boyolali mengikuti upacara HUT ke-165 Boyolali di Tugu Jam, Boyolali Kota, Selasa (5/6/2012). Mereka berupacara memakai pakaian Jawa. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)


UPACARA--Ribuan pejabat serta PNS di lingkup Pemkab Boyolali mengikuti upacara HUT ke-165 Boyolali di Tugu Jam, Boyolali Kota, Selasa (5/6/2012). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

Ribuan pejabat serta PNS di lingkup Pemkab Boyolali berpenampilan istimewa, Selasa (5/6/2012). Para lelaki berbusana Jawa lengkap dengan beskap, jarit serta memakai blangkon.  Sementara untuk perempuan, berdandan cantik,  mengenakan kebaya, jarit serta bersanggul.

Advertisement

Mereka tidak sedang menghadiri  undangan pernikahan melainkan  tengah berupacara peringatan Hari Jadi ke-165 Kabupaten Boyolali yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Upacara HUT Boyolali ini dipusatkan di Tugu Jam, Boyolali Kota.

Sigek tandya,” ujar sang pemimpin upacara, Camat Boyolali Kota, Choirudin sesaat sebelum upacara dimulai sebagai latihan. Namun, aba-aba upacara berbahasa Jawa yang dimaksudkan sebagai posisi siap itu  ditanggapi berbeda oleh para peserta upacara. Ada yang sikap hormat maupun istirahat di tempat.

Begitu halnya saat aba-aba bregada tandya yang berarti istirahat di tempat. Mereka yang kurang memerhatikan instruksi, malah bersikap hormat. Tak pelak aba-aba upacara berhasa Jawa ini jadi ger-geran para peserta.

Advertisement

Upacara mengenakan pakaian Jawa lengkap ini pun dimulai dengan pembacaan sejarah Kabupaten Boyolali. Ketua DPRD Boyolali, Paryanto pun menceritakan sujarah dumadosipun Kadipaten Boyolali.

“Harapan kami di usia Boyolali yang sudah memasuki 165 tahun ini kesejahteraan masyarakat terjamin. Selain itu, kesuksesan tidak diukur dengan materi saja,” tutur Wakil Bupati Boyolali, Agus Purmanto yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Upacara yang digelar dengan berpakaian Jawa ini dimaksudkan untuk menyedot minat masyarakat. Warga bisa turut serta larut dalam perayaan Hari Jadi Boyolali. “Semoga ke depan, kinerja pemerintahan semakin baik begitu halnya dengan masyarakatnya yang semakin sejahtera,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif