SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)
KLATEN–Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Kabupaten Klaten belum ditentukan. Pasalnya besaran BPIH yang harus dikeluarkan setiap calhaj, masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Klaten M Yusuf, Jumat (1/6/2012), mengatakan pada tahun lalu, BPIH yang harus ditanggung oleh masing-masing orang yakni USD3.549 atau sama dengan Rp30 juta. Pada tahun ini, kata dia, kemungkinan biayanya juga tidak terlalu berbeda dengan tahun lalu.
Sembari menunggu pengumuman, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan pembuatan paspor bagi 1.140 calhaj Klaten, di kantor Imigrasi Solo. “Para calhaj akan berangkat ke tanah suci sekitar September mendatang,” kata Yusuf.
Menurut yusuf, keputusan BPIH saat ini masih dalam proses pembahasan di Kementrian Agama (Kemenag) serta harus menunggu persetujuan dari DPR RI. Bila sesuai jadwal, kemungkinan pada Ramadan nanti BPIH dari pusat sudah keluar.
Bila keluarnya kebijakan tersebut terlalu mepet dengan jadwal keberangkatan calhaj ke Tanah Suci Makkah, imbuh Yusuf, maka pihaknya bisa kewalahan mengurusi pemberkasannya. Ia berharap keluarnya kebijakan BPIH itu tepat jadwal. Pada tahun lalu para calhaj diberi waktu pelunasan biaya selama sembilan hari. Sedangkan pada 2010 yakni 20 hari.
Jika waktunya lebih lama, kemungkinan untuk mengurus pemberkasan dan pelunasan juga lebih enak. Terlebih lagi para calhaj juga mempunyai pilihan waktu untuk melakukan pelunasan serta tidak perlu mengantri lama di bank. Jangan sampai lantaran masalah tersebut, kata dia, membuat calhaj tidak jadi berangkat berhaji, sebab setiap orang memiliki kemampuan finansial berbeda-beda.
