Jogja
Rabu, 30 Mei 2012 - 09:29 WIB

KONTES ROBOT INTERNASIONAL: Tim Jogja Taklukkan Malaysia

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JUARA—Dari kiri ke kanan, Mlathi, Athaya dan Farah saat memperlihatkan salah satu robot buatan siswa SD Muhammadiyah Sukonandi (JIBI/Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

JUARA—Dari kiri ke kanan, Mlathi, Athaya dan Farah saat memperlihatkan salah satu robot buatan siswa SD Muhammadiyah Sukonandi (JIBI/Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

Raut muka bahagia terpancar dari wajah Farah Nabila, siswa SD Muhammadiyah Sukonandi Kota Jogja. Pasalnya, dua tim robotik dari SD Muhammadiyah Sukonandi Kota Jogja berhasil menang dalam ajang International Islamic School Robotic Olympiade, di Pusat Sains, Kuala Lumpur, Malaysia 23-28 Mei lalu.

Advertisement

Farah Nabila tergabung dalam salah satu tim robotik tersebut. Kedua tim dari Jogja tersebut berhasil menyabet medali emas dan medali perak. Kemenangan tim diperoleh setelah menyisihkan 187 sekolah Islam di Indonesia dan Malaysia. Selain itu, kemenangan juara dan runner up itu diperoleh dalam laga perdaga tim di ajang robot internasional.

“Senang sekali, ini piala saya yang pertama di lomba internasioal,” terang salah satu tim peraih medali emas, Farah Nabila, Selasa (29/5).

Advertisement

“Senang sekali, ini piala saya yang pertama di lomba internasioal,” terang salah satu tim peraih medali emas, Farah Nabila, Selasa (29/5).

Dalam kompetisi, medali emas dipersembahkan Farah bersama tim robot teater yang diperankan tiga siswi yakni Athaya Zahra, Farah Nabila dan Mlathi Anggayuh Jati. Adapun medali perak diperoleh dari tim desain robot terbang hasil ketrampilan Faiz Zulfikar, Hasna Hanansari, dan Nabila Rahma.

Tak hanya para siswa, kebahagiaan juga terpancar dari guru pendamping tim robotik SD Muhammadiyah Sukonandi, Benny Octyanto. Pasalnya, siswa-siswi kelas IV dan V itu merupakan tim yang baru dibentuk satu bulan sebelumnya. “Kami enggak mengira akan memperoleh emas dan perak,” ujar Benny.

Advertisement

Tim berakting dengan enam robot yang juga ikut dalam teater itu. Robot berperan menjadi kancil, ular, gajah, bunga, globe, dan burung dara sebagai lambang perdamaian. “Persiapan untuk lomba selanjutnya belum dirancang, kami akan konsentrasi setelah anak-anak ujian,” kata Benny.

Kegiatan robotik sendiri merupakan ekstrakurikuler pilihan di SD Muhammadiyah Sukonandi, tetapi untuk teater belum menjadi ekstrakurikuler. Karenanya, ke depan teater juga akan digarap secara maksimal sehingga robotik teater bisa dikembangkan dengan lebih baik.

Ekstrakurikuler robotik baru diselenggarakan tiga bulan di SD Muhammadiyah Sukonandi. Dua tim yang dikirim mengikuti empat jenis lomba kelas robotik yakni line tracer, miss solving, robot analog, dan robot teater. Desain robot terbang yang mendapat medali perak merupakan kelas line tracer.

Advertisement

Dalam perlombaan, peserta bekerja secara tim untuk memecahkan masalah dalam program dan gerak. Benny menjelaskan, rangkaian robot telah dilakukan tim dengan rapi. “Anak-anak hanya merangkaikan, lalu melakukan pemrograman atau menjadi operator agar robot bisa bergerak sesuai penilaian juri,’ kata Benny.

Sedangkan dalam pentas robot teater, tim menampilkan empat buah robot yang mengikuti alur cerita Athaya, Mlathi, dan Farah yang berdandan ala penari khas daerah di Indonesia. Penilaian pada kategori ini yaitu perpaduan gerak robot dengan irama musik dan gerak yang dimainkan pelaku.

Peran ketiga siswi dalam berakting benar-benar diuji saat dikolaborasi dengan gerakan-gerakan robot. Mlathi mengatakan, awalnya tidak mudah menari dan akting berubah-ubah. Apalagi, dalam persiapan lomba yang lalu, Mlathi dan teman-teman sempat mengikuti persiapan teknis program robot. “Awalnya susah soalnya ikut pelatihan robot, lalu fokus ke teater setelah dibentuk tim,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif