Soloraya
Senin, 28 Mei 2012 - 21:55 WIB

KEKERINGAN: 7 Kecamatan di Boyolali Rawan Kekeringan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Boyolali rawan terjadi kekeringan. Hal ini menyusul datangnya musim kemarau yang dibarengi dengan kesulitan mendapatkan air bersih.

Advertisement

Ketujuh kecamatan tersebut berada di wilayah Boyolali utara dan dan lereng Merapi. Pada wilayah Boyolali utara antara lain, Kecamatan Juwangi, Wonosegoro, Andong dan Kemusu sedangkan di lereng Merapi seperti di Kecamatan Musuk, Selo dan Cepogo.

“Pemkab Boyolali menganggarkan dana sekitar Rp35 juta untuk keperluan dropping air bersih. Dana sebanyak itu hanya untuk kebutuhan air bersih saat musim kemarau seperti ini,” kata Kabag Kesra Setda Boyolali, Tri Murni saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (28/5/2012).

Tri mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk pemetaan daerah rawan kekeringan. Hasil tersebut bakal digunakan untuk pengaturan distribusi air bersih ke wilayah yang krisis air.

Advertisement

Ia mengakui, hingga saat ini belum ada pengajuan bantuan dropping air bersih dari masyarakat. Meskipun demikian, pihaknya bakal jemput bola jika ada daerah yang sangat membutuhkan air bersih.

Lebih lanjut Tri mengungkapkan, masyarakat tinggal melaporkan ke Kepala Desa dilanjutkan Camat untuk pengajuan air bersih ke kabupaten. Warga tidak perlu membuat proposal terkait bantuan ini. Pihaknya telah menyediakan blanko pengajuan. “Untuk wilayah utara, dropping akan dibantu Bakorwil IV sedangkan di lereng Merapi koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif