Soloraya
Senin, 28 Mei 2012 - 15:00 WIB

FASILITAS KESEHATAN: Tiga RSUD Boyolali Digelontor Rp26 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - REHAB RUMAH SAKIT -- RSUD Pandan Arang, rumah sakit utama di Boyolali ini akan direhab bersama dua RSUD lain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

REHAB RUMAH SAKIT -- RSUD Pandan Arang, rumah sakit utama di Boyolali ini akan direhab bersama dua RSUD lain untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI – Pemkab Boyolali bakal mengucurkan dana senilai Rp26miliar untuk memperbaiki tiga buah rumah sakit. Ketiga rumah sakit itu adalah RSUD Pandan Arang, RSUD Banyudono dan RSUD Simo.
Advertisement

Bupati Boyolali, Seno Samodro mengatakan, kucuran dana dimaksudkan untuk perbaikan fisik di rumah sakit milik Pemkab Boyolali. Ia mencontohkan, penambahan fasilitas berupa perluasan RSUD Pandan Arang. “RSUD Pandan Arang akan kita perluas. Perluasannya memanfaatkan Kantor PDAM yang baka dipindah ke Ngebong,” katanya saat ditemui wartawan di Pemkab Boyolali, Senin (28/5/2012).

Bupati menjelaskan, perbaikan fasilitas fisik di RSUD Banyudono sebesar Rp3,3 miliar dan RSUD Simo Rp3,6 miliar. Pihaknya berharap rehab sejumlah rumah sakit negeri ini bisa semakin membantu masyarakat dalam hal pelayanan kesehatan.

Sementara itu, Direktur RSUD Pandan Arang, Endang Sri Widati mengungkapkan, pihaknya sangat senang mendapatkan bantuan dana tersebut. Pasalnya, rehab fisik semula hanya Rp17 miliar. Dana sebanyak itu untuk UGD terpadu dan penambahan fasilitas perawatan kelas III.

Advertisement

“Perbaikan tahap pertama cair sekitar Rp5,4miliar untuk pembangunan IGD terpadu. Setelah itu menyusul tahap kedua,” tuturnya. Endang menerangkan, di RSUD Pandan Arang terdapat sebanyak 288 tempat tidur. Sebanyak 82 di antaranya merupakan pasien kelas III. Pihaknya merencanakan, ada penambahan tempat tidur 102 buah. Hal ini dilakukan untuk mengkaver pasien keluarga miskin yang difasilitasi Jamkesmas dan Jamkesda.

Lebih lanjut ia memaparkan, peningkatan jumlah tempat tidur juga untuk mengantisipasi membeludaknya pasien. Menurutnya, sejumlah antisipasi telah dilakukan yakni pasien kelas III dapat dilayani di kamar atasnya, yakni kamar kelas II.

“Kami akui pasien kerapkali membeludak. Saking banyaknya, pasien sering berada di ruang UGD karena tidak mendapat tempat. Kami berharap, perbaikan ini bisa meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif