Soloraya
Kamis, 24 Mei 2012 - 18:53 WIB

KECELAKAAN LALU LINTAS: Langgar Lampu Merah, Bus Tabrak Sepeda Motor

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KORBAN -- Anita Natalia, warga Boyolali Kota, yang menjadi korban setelah ditabrak bus yang melanggar lampu merah di dekat RSUD Pandan Arang, Boyolali, terlihat dalam perawatan di rumah sakit setempat, Kamis (24/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

KORBAN -- Anita Natalia, warga Boyolali Kota, yang menjadi korban setelah ditabrak bus yang melanggar lampu merah di dekat RSUD Pandan Arang, Boyolali, terlihat dalam perawatan di rumah sakit setempat, Kamis (24/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

BOYOLALI – Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Jalan Kantil atau tepatnya di sebelah utara RSUD Pandan Arang, Boyolali, pada Kamis (24/5/2012) sore. Kecelakaan ini melibatkan sebuah kendaraan bermotor dan bus pedesaan. Akibatnya, satu orang menderita luka berat.
Advertisement

Salah seorang saksi mata, Winardi, warga Pulisen, Boyolali Kota mengatakan peristiwa itu bermula ketika bus pedesaan PO Mekar Mulya AD1412AD yang dikemudikan J Prihanto warga Karanggede melaju dari selatan. Saat itu lampu lalu lintas menyala merah sehingga seharusnya semua kendaraan dari arah selatan berhenti. Namun, sopir justru ngeblong menerobos dengan mengambil lajur di sebelah kanan bundaran. Padahal seharusnya, semua kendaraan dari arah selatan harus mengambil lajur di sisi kiri bundaran.

Di saat bersamaan, dari arah barat atau Selo melaju Suzuki Shogun AD3544NM yang dikendarai Anita Natalia, 23, warga Dukuh Tegalrejo, Desa Mudal, Kecamatan Boyolali Kota. Korban melaju ke arah timur karena lampu lalu lintas menyala hijau. Tabrakan pun tak terelakkan.

Korban bersama motornya terseret beberapa meter. Ia mengalami luka parah di beberapa bagian tubuhnya. Warga yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan dan membawanya ke RSUD Pandan Arang. Petugas Satlantas Polres Boyolali mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan. Polisi juga mengamankan sopir.

Advertisement

“Saya tahu tadi lampu dalam keadaan merah harusnya berhenti tetapi, bus malah nyelonong,” ujar saksi Winardi. Ia berharap di perempatan yang kerapkali terjadi kecelakaan diberi pos polisi. Hal ini dilakukan agar kendaraan terutama bus tidak seenaknya sendiri saat melintas.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif