Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Apabila kepemilikan Waduk Mulur telah pindah tangan ke Pemkab Sukoharjo, pihaknya baru merencanakan pembangunan bumi perkemahannya. Pengajuan dana untuk bumi perkemahan akan dimintakan kepada Kementerian Negara, Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Seperti Boyolali itu. Kalau Boyolali kemarin dana yang turun sekitar Rp1,5 miliar,” tambahnya.
Wacana pembangunan bumi perkemahan itu, menurut Haryanto, diharapkan bisa menjadi salah satu indikator untuk mewujudkan Kabupaten Sukoharjo sebagai Kabupaten Pramuka. Lahan yang dipersiapkan untuk bumi perkemahan seluas tiga hektar. Di lahan itu akan dibangun sejumlah arena kepramukaan seperti tempat olah tangkas, lapangan upacara dan pembuatan gardu masuk.
Guna mendukung perwujudan sebagai Kabupaten Pramuka, Haryanto mengaku sejumlah lokasi di Sukoharjo akan ditanami bibit kelapa. Pada Minggu (20/5/2012), SMAN 1 Sukoharjo telah menyumbang ribuan bibit pohon kelapa. Bibit itu akan ditanam di daerah sekitar Waduk Mulur. “Kemarin saat ada penilaian dari Kwarda Jateng kami meminta agar Ketua Kwarda membantu proses untuk memperoleh hak milik lahan dulu,” jelasnya.
Sementara, Ketua Kwarda Jateng, Budi Prayitno di sela-sela penilaian lomba Kwarcab tergiat 2012 di Sukoharjo, Minggu (20/5), berjanji akan membantu Kwarcab. Ia akan membantu audiensi dengan Gubernur Jateng terkait hal tersebut. Budi juga berharap Pemkab Sukoharjo segera mendapatkan hak kepemilikan Waduk Mulur.