Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Museum yang berisi koleksi dokumentasi sejarah dan sepak terjang KH Samanhoedi pendiri Sarekat Dagang Islam itu awalnya dibuka di Kampung Batik Laweyan, karena waktu kontrak tempat telah habis, maka koleksi museum akhirnya dipindahkan.
Sekretaris Daerah Kota Solo, Budi Suharto, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Kelurahan Sondakan yang telah berinisiatif membuka kembali museum tersebut. “Sosok Samanhoedi memberikan inspirasi dengan SDI yang digagasnya itu memaknai garis-garis perjuangan tak hanya untuk bertahan hidup, tapi untuk mencapai kemerdekaan dalam perdagangan,” paparnya.
Peresmian Museum Samanhoedi ini merupakan rangkaian dari kegiatan Napak Budaya Samanhoedi 2012 yang dilaksanakan Kamis-Jumat (17-18/5/2012).