Payahnya, Jon Koplo ini orangnya mempunyai kebiasaan buruk, yaitu ngantukan. Ia hanya menikmati snack dan hiburannya. Saat pengajian ia malah tidur sandaran tembok. “Oalah Plo, Plo! Urip kok mung tura turu. Adoh rejeki kowe,” sindir Tom Gembus.
Pada saat pengajian hampir berakhir, Pak Kiai mengumumkan sebuah kejutan, yaitu ada seorang dermawan yang akan memberi hadiah umrah gratis bagi hadirin yang lahir pada tanggal 20 April. Setelah beberapa kali diumumkan ada dua orang warga yang maju dan mendapatkan hadiah tersebut. Pak Kiai lalu mengakhiri sayembaranya. “Baiklah, cukup ya. Hadiah bagi yang lahir pada tanggal 20 April sudah saya tutup!” kata beliau.
Mendengar warga yang agak berisik mengunjungkan sayembara tersebut, Jon koplo pun terbangun. “Ana apa, Mbus?”
Tom Gembus lalu menjelaskan perihal door prize itu.
“Wah, aku lair tanggal 20 april lho. Tak maju ah!” kata Koplo sambil ngetiging bergegas menuju ke panggung.
Ia lalu menghampiri seorang panitia di panggung, tapi ditolak karena sayembara telah ditutup. Jon Koplo kecewa berat. Akhirnya dengan langkah gontai ia kembali ke tempatnya.
“Walah, Mbus, Mbus. Door prize-e bul wis ditutup. Getun aku, ora sida tekan Mekah. Gratis je,” sesal Koplo.
“Kuwi jenenge durung rejekimu Plo. Mula yen pengajian ki aja turu!” tutur Gembus.
M Fijar Sedahromo RT 01/RW 07 Kartasura, Sukoharjo