SOLO–Tragedi jatuhnya pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Gunung Salak, Bogor, Rabu (9/5/2012) lalu meninggalkan duka yang mendalam. Tidak hanya bagi keluarga korban, tapi juga masyarakat pada umumnya.
Atas nama solidaritas dan empati terhadap keluarga korban itulah, Minggu (13/5) pagi puluhan warga Solo dan sekitarnya membubuhkan tanda tangan dan ucapan dukungan moral.
You’ll never walk alone adalah kalimat yang dituliskan oleh Singgih Gautama, 19, pada lembaran poster yang disiapkan oleh pihak penyelenggara.
Kepada wartawan, Singgih mengaku sangat prihatin dan ikut berduka, meskipun tidak ada anggota keluarganya yang jadi korban. “Saya ingin menunjukkan kepada keluarga korban bahwa mereka tidak sendiri. Kedukaan mendalam yang mereka rasakan juga bisa kami rasakan,” ujar Singgih, yang mengaku memang kerap ikut dalam aksi solidaritas ketika terjadi bencana.
Singgih berharap kecelakaan dalam penerbangan Sukhoi itu menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak terulang lagi di masa mendatang. Harapan senada diucapkan Latifa, 17.
“Satu hal yang saya sesalkan adalah banyaknya pihak yang tanpa mempertimbangkan perasaan keluarga korban, memublikasikan foto-foto kondisi korban secara vulgar. Termasuk media massa, saya berharap tidak mengeksploitasi kejadian ini. Informasi tentang perkembangan terakhir perlu, tapi janganlah dieksploitasi besar-besaran,” tuturnya.
Pantauan Solopos.com, hingga akhir acara orang-orang terus bergiliran memberikan tanda tangan dan tulisan sebagai dukungan moral. Penyelenggara acara itu, Mayor Haristanto mengatakan dengan acara solidaritas korban Sukhoi itu diharapkan bisa menguatkan keluarga para korban.