SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dwi Prasetya/JIBI/SOLOPOS)
BOYOLALI–Kabupaten Boyolali mendapatkan dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) dari pemerintah pusat senilai Rp32miliar.
Dana itu dikhususkan untuk memperbaiki sejumlah infrastruktur serta kondisi sosial ekonomi pascaerupsi Merapi dua tahun lalu.
“Dana bantuan rehab rekon erupsi Merapi ini dibagi dalam tiga sektor yaitu sosial, pemberdayaan ekonomi serta perbaikan infrastruktur. Boyolali tidak mendapatkan bantuan untuk sektor perumahan karena tidak ada relokasi di lereng Merapi seperti Kabupaten Klaten,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali Hasanudin saat ditemui wartawan di kantornya akhir pekan kemarin.
Hasanudin mengungkapkan dari tiga sektor tersebut sektor infrastruktur mendapatkan alokasi dana paling besar sekitar Rp18miliar. Dana itu akan digunakan untuk memperbaiki sejumlah jembatan dan jalan di lereng Merapi di tiga kecamatan yaitu Selo, Musuk dan Cepogo. Antara lain, perbaikan jembatan permanen di Ladon (Jrakah), jembatan Windu (Klakah), jembatan Taring (Cepogo), jembatan Kedung (Lencoh), Plalangan, Cangkol, Batusari. Selain itu, sektor infrastruktur juga memperbaiki beberapa ruas jalur evakuasi seperti jalan Samiran-Selo, Candisari serta Pasar Selo.
Bantuan Cair 25%
Lebih lanjut Hasanudin menjelaskan dana bantuan rehab rekon telah cair 25%. “Dana ini dari pusat kemudian dikoordinir BPDB dan langsung dimasukkan pada pos satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait,” imbuhnya.
Ia mencontohkan sektor infrastruktur ditangani langsung Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM). Sedangkan perbaikan sosial ekonomi dan pendidikan diserahkan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Dikpora).
Kabid Rehab Rekon BPBD Boyolali Ketut Hargono menambahkan bantuan lainnya diwujudkan dalam pemberian bibit pertanian dan perkebunan. Di samping itu, bantuan juga berupa ternak serta permodalan untuk usaha kecil menengah (UKM).