Setelah menunggu lama tak juga ada taksi yang melintas, Koplo memutuskan untuk pindah lokasi yang lebih ramai. Sampai di sebuah persimpangan akhirnya ia menemukan sebuah taksi yang sedang ngetem. Koplo pun mendekat dan membuka pintu taksi. Mendengar pintu mobilnya dibuka, sang sopir gragapan kaget kerena baru saja terlelap. Ekpresi itu pun segera berubah dengan senyuman menyambut calon penumpangnya.
Namun bukan balasan senyuman, Koplo justru mengurungkan niatnya dengan menutup kembali pintu taksi. “Bukan taksi ternyata,” gumam Koplo.
“Hlo Mas, kok nggak jadi? Tarif biasa kok,” kata sopir taksi sambil membuka kaca mobil. Koplo hanya termangu dan bingung.
“Maaf, ini benar taksi?” tanya Koplo ragu yang membuat sopir heran.
“Sampeyan itu gimana ta? Lha jelas taksi gini kok masih nanya?” jawab sopir taksi. Koplo lalu melihat ke arah sopir taksi tersebut dengan seksama.
“Jenengan PNS ta Pak? Bukan sopir taksi ta?” tanya Koplo seketika membuat sopir kaget.
Setelah paham sopir tersebut kembali tersenyum. “Walah, sampeyan kok ngece ta? Ini seragam dinas dari kantor saya je!” jawab sopir taksi sambil menunjukkan badge yang terpasang di bajunya.
Akhirnya Koplo masuk ke dalam taksi setelah benar-benar yakin jika mobil tersebut adalah taksi bukan mobil pribadi. Di tengah perjalanan Koplo tersenyum kagum, “Solo benar-benar unik, sopir taksi saja seragamnya mirip PNS…”
Yusuf Cahyono, Kaloran Lor RT 03/RW 05 Giritirto, Wonogiri