Tokoh
Jumat, 11 Mei 2012 - 17:46 WIB

Asri Istiqomah, Berdakwah Lewat Tulisan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asrti Istiqomah (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

Asrti Istiqomah (Nadhiroh/JIBI/SOLOPOS)

Beberapa hari belakangan ini, Asri Istiqomah sibuk dengan sejumlah agenda di Forum Lingkar Pena (FLP) Solo. Pada akhir April lalu, Asri yang menjabat sebagai Ketua FLP Solo itu bersama rekan-rekannya menyelenggarakan pelatihan penulisan di Kampus FKIP UNS.

Advertisement

Agenda lainnya adalah reuni akbar FLP di Taman Balekambang pada 6 Mei lalu. “Acaranya meriah. Kami sarapan bersama di Balekambang,” ucap Asri saat ditemui Solopos.com di kantornya di Indiva Kreasi Media Jl Sawo, Karangasem, Laweyan, Solo, Senin (7/5/2012).

Asri, perempuan kelahiran Sragen, 29 September 1985 itu mulai bergabung dengan FLP pada tahun 2004. Meski demikian, anak ketujuh pasangan Tugimin dengan Sukarni itu baru aktif di FLP pada tahun 2009.

Advertisement

Asri, perempuan kelahiran Sragen, 29 September 1985 itu mulai bergabung dengan FLP pada tahun 2004. Meski demikian, anak ketujuh pasangan Tugimin dengan Sukarni itu baru aktif di FLP pada tahun 2009.

“Saya sudah bisa membaca sejak TK dan senang baca koran. Waktu itu, saya suka membaca Tabloid Kuncung. Karena suka baca, lama-lama jadi suka nulis. Kali pertama menulis saat masih SD. Menulis puisi dan dimuat di Tabloid Kuncung,” kata Asri.

Hobi alumnus SD Sambi 4 Sragen itu bertambah suka korespondensi hingga duduk di bangku SMP Muhammadiyah 1 Sragen.

Advertisement

Sewaktu menjadi pelajar SMAN 2 Sragen, Asri bergabung di Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) dan kerohanian Islam (Rohis). Sejak SMP sampai SMA, dia pernah beberapa kali meraih juara pada lomba pidato Bahasa Indonesia.

Di bangku kuliah, perempuan yang menuntut ilmu di FISIP UNS itu menjadi bagian keluarga Lembaga Kajian Islam (LKI) FISIP dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Islam (KAMMI) Daerah Solo.

“Waktu sekolah, menulis untuk mading (majalah dinding-red). Pas setelah kuliah di komunikasi, saya disuruh bikin opini di kampus. Dulu, saya menulis karena suka-suka aja. Pas setelah kuliah, awalnya saya maunya jadi wartawan. Motivasi ke sana banget. Kalau melihat liputan Al Jazeerah kayaknya ingin sekali menjadi wartawan. Saya pernah magang studi di SOLOPOS,” kenang Asri.

Advertisement

Istri Choirul Anwar itu kemudian malah menjadi penulis buku. Dia bersyukur mendapat bimbingan dari pemilik Indiva Media Kreasi, Afifah Afra.

Asri menyatakan dirinya tidak ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena tidak suka terlalu terikat.

Kini, Asri menulis bukan hanya sekedar suka-suka. Menulis untuk sepanjang hayat dan bisa berdakwah lewat tulisan.

Advertisement

“Sithik-sithik bisa menulis. Segmennya remaja,” kata Asri yang sudah menulis Buku Asyik Si Cewek Cantik.

Buku lainnya yang ditulis Asri bersama Afifah Afra dan Aries Adenata berjudul Buanglah Pacar pada Tempatnya. “Insya Allah sebentar lagi buku yang ketiga segera terbit. Judulnya Jangan Lebai. Ditulis bersama Mba Afifah dan Deasylawati,” tambahnya.

Selain menulis, Asri sebulan sekali mengisi kajian muslimah di Mesjid Nurul Huda UNS. Dia sering didaulat menjadi pembicara pada training-training.

Tak hanya itu, dia juga kini tengah merintis bisnis souvenir dan rias pengantin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif