Kamis, 10 Mei 2012 - 15:47 WIB

RAJA KERATON SOLO: Hangabehi-Tedjowulan Bersatu

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hangabehi - Tedjowulan (JIBI/SOLOPOS/Dok/Sunaryo Haryo Bayu)

Hangabehi - Tedjowulan (JIBI/SOLOPOS/Dok/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO--Raja kembar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Hangabehi dan Tedjowulan akhirnya bersatu. Kedua raja yang lama berseteru tersebut sepakat untuk mengakhiri perang dingin dan bersama-sama untuk saling memperkuat dalam membangun kewibawaan keraton warisan Dinasti Mataram Islam.

Advertisement

Demikian ditegaskan PB XIII Tedjowulan di Sasono Badran, Kota Barat dalam jumpa pers, Kamis (10/5/2012). Bersatunya dua raja tersebut, kata Tedjowulan, bukan semata atas desakan dari pemerintah pusat serta para stakeholders di Kota Solo. Melainkan, murni inisiatif dari kedua raja karena melihat kondisi keraton yang mulai tak kajen dan tak kopen.

“Saya dan Hangabehi adalah dwituggal yang saling menguatkan. Siapa yang mau menghalangi rekonsiliasi ini, mereka akan berhadapan dengan pemerintah,” tegas Tedjowulan menjawab pertanyaan wartawan jika masih ada pihak-pihak yang menolak rekonsialisi kedua raja itu.

Dalam pekan ini, Tedjowulan bakal mempertemukan semua putra PB XII untuk membahas masa depan keraton. Pertemuan itu juga untuk menyadarkan para sentana yang masih tak menerima bersatunya dua raja itu. “Semua sentana dalem di Badran sudah ,anut saya. Yang lainnya, akan disadarkan. Kalau tetap nggak mau, ya akan berhadapan dengan pemerintah,” paparnya.

Advertisement

Tedjowulan memastikan, sebelum akhir bulan ini akan kembali ke dalam keraton. Sebagaimana komitmen awalnya, ia tetap memosisikan diri sebagai wakil raja. Dan Hangabehi tetap sebagai raja. “Soal aturan, nanti dibahas setelah semua keluarga berkumpul,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif