Soloraya
Kamis, 10 Mei 2012 - 18:03 WIB

PERAMPOK Bacok Juragan Emas Asal Solo

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - OLAH TKP--Sejumlah anggota Polres Boyolali tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) upaya perampokan di perbatasan Desa Manggis, Mojosongo dengan Desa Tulung, Klaten, Kamis (10/5/2012). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)


OLAH TKP--Sejumlah anggota Polres Boyolali tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) upaya perampokan di perbatasan Desa Manggis, Mojosongo dengan Desa Tulung, Klaten, Kamis (10/5/2012). (Farida Trisnaningtyas/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI–Nasib nahas menimpa Sutardi, 55, warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.

Advertisement

Pemilik toko emas Barokah yang terletak di Pasar Ngangkruk, Tambak, Kecamatan Mojosongo, Boyolali itu dicegat lalu dibacok perampok saat melintas di jembatan yang berlokasi di perbatasan Dukuh Kauman, Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Klaten dengan Desa Manggis, Kecamatan Mojosongo, Kamis (10/5/2012) siang.

Perampok yang diperkirakan berjumlah lebih dari satu orang itu membacok bagian tubuh korban hingga luka parah. Meskipun demikian, tas ransel yang berisi perhiasan tersebut emas gagal dijarah.

Advertisement

Perampok yang diperkirakan berjumlah lebih dari satu orang itu membacok bagian tubuh korban hingga luka parah. Meskipun demikian, tas ransel yang berisi perhiasan tersebut emas gagal dijarah.

Informasi yang dihimpun Solopos.com menyebut, aksi perampokan nekat itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Saat itu korban mengendarai sepeda motor merek Yamaha Jupiter MX bernomor polisi AD 6745 V.

Saat itu korban pulang dari toko emas miliknya di Pasar Ngangkruk. Korban membawa tas ransel yang berisi perhiasan. Nahas, sesampainya di lokasi kejadian korban di-pepet dua pengendara sepeda motor. Satu kendaraan yang ditumpangi berboncengan me-mepet di sebelah kanan. Sedangkan satu orang lagi naik motor sendiri ada sisi belakang.

Advertisement

Pelaku yang membonceng di bagian  belakang lantas mengeluarkan celurit dan menyabetkan senjata tajam itu berulang kali ke arah kepala Sutardi. Korban yang mendapat serangan berusaha melindungi diri dan berteriak teriak minta tolong. Akan tetapi, sabetan celurit itu mengenai bagian kepalanya. Bahkan, jari-jari tangannya yang dipakai untuk menangkis nyaris putus terkena sabetan.

“Saya saat itu ada di toko dan mendengar ada suara ribut. Saya lalu keluar dan sempat melihat pelaku mengayunkan celuritnya,” ujar saksi mata, Winarni, warga Tulung, Klaten di lokasi kejadian, Kamis.

Perempuan pemilik toko kelontong itu berada di jarak sekitar tujuh meter dari TKP. Ia tak mampu berbuat banyak lantaran ia juga ketakutan. Korban yang terkena sabetan berusaha menyelamatkan diri ke arahnya.

Advertisement

Sejumlah perampok itu gagal merampas tas ransel berisi emas dengan berat sekitar satu kilogram. Mereka kabur dengan memacu kencang sepeda motor ke arah utara.  Winarni bercerita korban sempat mengatakan akan menitipkan tas berisi emas tersebut.

Akan tetapi, ia menolak karena tidak ada orang lain yang menjadi saksi. Di samping itu, ia tak mau turut disalahkan jika terjadi sesuatu. Beruntung, polisi segera datang ke lokasi dan mengamankan tas berisi perhiasan yang dibawa korban. Dibantu warga, korban yang menderita luka berat karena sabetan itu langsung dilarikan ke RSUD Pandanarang.

“Saya tidak terlalu melihat jelas para pelaku karena semuanya memakai helm. Namun, mereka berpostur tubuh kecil dan diperkirakan masih berusia muda,” terangnya.

Advertisement

Sementara itu, Kapolres Boyolali, AKBP Hastho Rahardjo melalui Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Dwi Haryadi mengatakan dilihat dari lokasinya tempat kejadian cenderung masuk wilayah Klaten. Pasalnya, peristiwa tersebut terjadi di atas jembatan di sebelah selatan. “Meskipun demikian, kasus ini tetap ditangani bersama antara Polres Klaten dan Polres Boyolali,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif