News
Rabu, 9 Mei 2012 - 15:08 WIB

PRODUK CHINA: Pemerintah Didesak Batasi Produk Impor China

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang penjual melayani pembeli alas kaki impor buatan China disalah satu lapak mainan di Pasar Tambahrejo, Surabaya. (Foto Antara)

Seorang penjual melayani pembeli alas kaki impor buatan China disalah satu lapak mainan di Pasar Tambahrejo, Surabaya. (Foto Antara)

JAKARTA-Pemerintah didesak segera membatasi masuknya produk impor khususnya dari China demi menjaga keberlangsungan hidup industri nasional.

Advertisement

“Produk China harganya jauh lebih murah sehingga diminati konsumen di Indonesia, dikhawatirkan akan menggeser produk lokal yang harganya jauh lebih mahal. Apabila pemerintah tidak melakukan pengaturan terhadap masuknya produk China, maka dampaknya akan sangat besar,” kata pengamat ekonomi Universitas Gajah Mada (UGM), Rimawan Pradiktyo di Jakarta, Selasa (8/5/2012) malam.

Rimawan menilai produk China bisa mengungguli produk lokal yang harganya jauh lebih tinggi, sehingga produk lokal tidak diminati konsumen, yang pada gilirannya akan mematikan perusahaan lokal.

“Akibatnya, banyak perusahaan lokal akan ditutup dan meningkatkan pengangguran di dalam negeri. Kondisi ini akan mendorong investasi asing makin berkurang karena mereka mengalihkan dananya ke negara lain yang akan dijadikan basis produksi,” paparnya.

Advertisement

Lebih lanjut ia berpendapat para investor asing kemungkinan akan menginvestasikan dana di China maupun di Vietnam ketimbang Indonesia sebagai basis produksi dan mengekspor produknya ke pasar domestik.

“Minat investor akan berubah karena produsen lebih tertarik berekspansi di China dan mengekspor barang jadinya ke Indonesia,” tuturnya.

Namun, Rimawan menambahkan dengan meningkatnya impor barang konsumsi menunjukkan bahwa geliat industri nasional belum terlalu pulih meski ada tren meningkat dibandingkan tahun lalu.

Advertisement

“Pemerintah harus memberikan dorongan kepada pengusaha agar industri lebih bertumbuh. Jika impor makin tinggi dan masyarakat lebih memilih produk impor, produsen akan beralih menjadi importir,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif