Lifestyle
Rabu, 9 Mei 2012 - 08:41 WIB

KANKER: Deteksi Dini Perlu

Redaksi Solopos.com  /  Is Ariyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Riana Sari (Espos/Lutfiyah)

Riana Sari (Espos/Lutfiyah)

Ruang tunggu klinik paru Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Solo, Selasa (8/5), ramai pasien. Beberapa orang tampak keluar-masuk ruang periksa. Mereka datang ke klinik tersebut dengan berbagai keluhan. Ada yang mengeluh sesak napas, ada yang batuk berkepanjangan ada pula yang periksa rutin lantaran penyakit lamanya kambuh.
Balai kesehatan milik pemerintah tersebut selama ini kerap dijadikan rujukan masyarakat khususnya kelas menengah ke bawah untuk periksa kesehatan paru. Salah satunya Suramto, 40, warga Demakan, Mojolaban,
Sukoharjo.
“Akhir-akhir ini dada saya sering sesak dan batuk terus-menerus, makanya saya periksa. Ternyata paru-paru saya terkena flek dan penyakit bronkitisnya kambuh,” ujarnya kepada Espos.
Meskipun penyakitnya telah diketahui namun Suramto khawatir penyakitnya semakin parah. Karena itu, selama beberapa bulan terakhir, ia istirahat total dan berhenti merokok. Ia pun
menggantungkan hidupnya pada obat-obatan yang diberikan dokter.
“Saya merokok sejak usia 17 tahun dan baru berhenti usia 40-an, sekarang saya menyesal apalagi setelah sakit seperti ini. Rasanya tidak enak, saya juga sempat khawatir bisa terkena penyakit lainnya seperti kanker paru tapi Alhamdulillah tidak terkena,” imbuhnya.
Deteksi dini pencegahan kanker paru harus dilakukan sedini mungkin salah satunya dengan melakukan pemeriksaan secara lengkap. Selain itu, gaya hidup sehat seperti makan yang teratur dan bergizi, olahraga serta peduli kesehatan paru juga tidak kalah penting.
“Selama ini orang cenderung menganggap remeh batuk, kalau batuknya berdarah baru mau periksa. Padahal, dengan gejala seperti itu alangkah baiknya periksa kesehatan,” kata Ketua Komite Medik BBKPM Solo, dr
Riana Sari SpP.
Konsumsi makanan yang tinggi oksidannya seperti brokoli, umbi-umbian, wortel, tomat dan jahe, menurutnya, juga dapat mencegah kanker paru. Yang lebih penting adalah meninggalkan kebiasaan merokok.
Dokter spesialis paru RS Kasih Ibu Solo, Novita Tjahyaningsih, menambahkan pola hidup sehat juga ditunjang dengan istirahat yang cukup.
“Saat ini masyarakat sudah semakin cerdas dan mereka menyerap informasi lebih banyak termasuk tentang kesehatan. Dengan mengetahui lebih banyak informasi tentang kanker paru, harapannya masyarakat juga
semakin meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit tersebut,” kataya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif