Namun di saat para hadirin membacakan doa, tiba-tiba mereka dikagetkan oleh teriakan Gendhuk Nicole, keponakan Cempluk yang duduk di dekat jenazah yang ditutup kain jarit itu. “Eyang hidup…! Eyang hidup lagi…!!!” teriaknya.
Tentu saja warga yang ikut tahlilan tersentak kaget dan beringsut mundur. Bahkan beberapa warga yang jirih langsung lari keluar. Suasana jadi gaduh. Semua pandangan mata tertuju kearah jenazah. Terlihat kain jarit di bagian kaki jenazah bergerak-gerak.
Karena tidak ada yang berani mendekat, maka Kiai Tom Gembus dan Pak RT Jon Koplo mencoba mendekat dan memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
“Pak RT, nyuwun tulung panjenengan bikak jarikipun,” perintah Pak Gembus.
Dengan perasaan minggrang-minggring Jon Koplo memberanikan diri membuka kain jarit yang menutupi bagian kaki. Begitu jarit dibuka mak byak, tiba-tiba mak penculut, seekor tikus kecil yang sedari tadi terjebak di dalam kain jarit itu mencolot dan lari.
Semua hadirin yang sedari tadi tegang dan ketakutan malah pada tertawa ger-geran. Setelah suasana reda, tahlilan dilanjutkan lagi dan keluarga serta warga sekitar melanjutkan lek-lekan sampai pagi.
Lintang Alifah Choirunnisa, SMP Al Abidin Surakarta, Jl Tarumanegara No 3 Banyuanyar, Solo.