News
Rabu, 2 Mei 2012 - 13:39 WIB

MENKES MENINGGAL DUNIA: Di Mata Siti Fadilah, Endang Orang yang Kuat

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

JAKARTA--Menkes non-aktif Endang Rahayu Sedyaningsih meninggal dunia pada usia 57 tahun. Kanker paru-paru tingkat lanjut itu telah menggerogoti kesehatannya hingga akhir usianya. Di mata seniornya, mantan Menkes Siti Fadilah Supari, Endang adalah orang yang kuat.

Advertisement

“Saya ikut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Bu Endang. Mudah-mudahan arwahnya diterima Yang Maha Esa dengan sebaik-baiknya. Beliau orang yang kuat, mampu bertahan melawan penyakitnya selama 1,5 tahun. Mungkin kalau orang biasa nggak kuat,” ujar Fadilah, Rabu (2/5/2012).

Dia menambahkan semua orang tahu Endang selama 1,5 tahun terakhir ini mengidap kanker ganas. Semasa bertugas bersama di Kemenkes pun, Endang dikenal Fadilah sebagai orang yang baik dan memiliki sifat halus.

Fadilah terakhir kali bertemu dengan Endang pada 3 bulan lalu. Saat itu Endang terlihat segar. “3 Bulan lalu terakhir kali bertemu, masih sapa-menyapa. Saya tanya kok kelihatan segar. Terus Bu Endang bilang ‘masih terus berobat, Mbak’,” tuturnya.

Advertisement

Dalam beberapa kali pertemuannya dengan Endang, Fadilah pun sempat menanyakan penyakit yang diidap doktor dari Harvard School of Public Health tersebut. “Dia dulu bilang ‘lumayanlah, Mbak. Meskipun pakai obat’,” tutur anggota Wantimpres ini.

Apa kenangan yang paling membekas? “Banyak sekali. Orangnya baik. Waktu jadi eselon saya orangnya baik. Saya suka pergi (tugas) bersama dia. Pernah ke Spanyol juga. Orangnya halus,” lanjut Fadilah. Fadilah juga berencana akan melayat ke rumah duka di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Menkes dideteksi mengidap kanker paru sejak Oktober 2010. Sejak itu Menkes telah menjalani pengobatan baik di dalam negeri dan luar negeri selama kurang lebih satu setengah tahun. Namun dalam 3 pekan terakhir, Menkes terpaksa kembali dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) karena merasa tubuhnya nyeri.

Advertisement

Kesimpulan hasil pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan tim dokter RSCM menemukan Menkes memerlukan pengobatan berupa radioterapi atau radiasi secara serial. Selain radioterapi, dilakukan pula pemantauan kondisi darah dan metabolisme untuk meningkatkan stamina/kondisi tubuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif