Meskipun bukan reuni besar-besaran, kumpul-kumpul yang dihadiri 20 orang itu cukup gayeng. Betapa tidak? Mereka yang sekarang sudah menempuh jalan hidup masing-masing di kota yang berbeda bisa ngumpul dan bernostalgia bersama.
“Oh ya, kalian semua sudah pada merried kan?” tanya Tom Gembus.
“Ya jelas sudah ta Mbus. Malahan sudah pada punya anak,” jawab Jon Koplo.
Masing-masing lalu bercerita tentang keluarga mereka, terutama cerita tentang repotnya ngurus bayi. Ada yang nggak bisa tidur, diompoli, nyari susu dan lain sebagainya.
“Wah, jebul repot banget ya ngurus cah cilik?” tiba-tiba Koplo nyeletuk.
“Ya iya lah… Hla kamu apa belum punya anak, Plo?” tanya Gembus.
“Nah, itulah masalahnya. Aku punya anak satu tapi ora ngrasakke bayine. Ujug-ujug langsung gedhe, malah marai mumet!” jawab Koplo panjang lebar.
“Hlo kok bisa?” tanya Gembus lagi.
“Lha soale bojoku randha anak siji tur wis gede, lanang, nakal sisan. Tahun ini masuk SMA. Apa tidak mumet mikir ragad?” jawab Koplo langsung disambut gelak tawa teman-temannya.
“Waalah Plo… Plo… Kowe kuwi golek bojo kok ya sing wis ana buntute…” kelakar Gembus.
YB Budi Setiyawan, Jl Mundu 33, Kerten, Solo