Jogja
Minggu, 29 April 2012 - 16:47 WIB

KURSI RODA: 10 Warga Penyandang Lumpuh Terima Bantuan Kursi Roda

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KURSI RODA--Beberapa relawan sedang melakukan pengepasan (fitting) kursi roda bagi anak-anak difabel di Markas PMI Kulonprogo, Minggu (29/4/2012). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

KURSI RODA--Beberapa relawan sedang melakukan pengepasan (fitting) kursi roda bagi anak-anak difabel di Markas PMI Kulonprogo, Minggu (29/4/2012). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

KULONPROGO- Meski memiliki lebih dari 6000 kaum difabel di wilayah Kulonprogo, namun sarana prasarana khusus bagi kaum difabel masih terlihat minim. Padahal, sejak Oktober 2011 lalu, Pemkab sudah meratifikasi Konvensi Hak-Hak Penyandang Difabelitas.

Advertisement

Siti Musliha Fakhri, relawan United Cerebral Palsy Roda Untuk Kemanusiaan (UCP-RUK) mengungkapkan, secara umum sarana prasarana untuk kalangan difabel masih terlihat minim. Hal itu tidak hanya terlihat di Kulonprogo, namun juga di wilayah lainnya seperti di wilayah Bantul, DIY.

“Sarana dan prasarana kaum difabel masih minim. Perlu didorong terbentuknya Perda untuk kaum difabel, seperti yang kami lakukan di wilayah Bantul,” ungkapnya Siti disela-sela fitting kursi roda di Markas PMI Kulonprogo, Minggu (29/4/2012).

Kemarin, sepuluh warga penyandang lumpuh di Kulonprogo merima kursi roda gratis dari UCP-RUK. Kesepuluh penerima kursi roda dewasa, yakni Kliman Adi Sumarto, 54, warga Sumberejo, dan Sanirah, 40, warga Bumirejo, Kecamatan Lendah, Siti Nuryani, 29, Jaten dan Supraptiwi, 38, Karangwuluh, Kecamatan Temon.

Advertisement

Adapun kursi roda anak-anak dibagi kepada, Rizal Arif Maulana, 11, Karangsewu, Galur, Triyanti, 10, warga Salamrejo, Sentolo, Bayu Aji Satria, 5, Bumirejo, Elsa Sukmawati, 5, Ngentakrejo, Annisa Aulia Arum, 7, Bumirejo, Kecamatan Lendah. “Satu lagi Margono, 30, warga Sidorejo, Kecamatan Lendah. Meski usianya sudah dewasa, namun badannya kecil sehingga kursi rodanya juga kecil,” ungkapnya.

Siti mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program bantuan alat bantu kursi roda bagi difabel di wilayah Kulonprogo. Selain untuk membantu para difabel aktif menjalani hidup, pemberian kursi roda tersebut bertujuan pula untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Design kursi roda ini memang dibuat khusus, sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna. Misalnya, untuk kursi roda anak-anak beberapa bagiannya dilengkapi dengan penyangga khusus agar postur badan bisa lebih baik,” kata relawan PMI Kabupaten Bantul itu.

Advertisement

Pihaknya mengaku tetap akan menerima permintaan bantuan bagi kalangan difabel dengan mekanisme yang diterapkan UPC-RUK. UPC-RUK sendiri, katanya, merupakan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak khusus menangani gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak.

Sementara, Primiyanto, 34, warga Jatirejo, Kecamatan Lendah mengaku senang dengan bantuan kursi roda untuk bapaknya, Kliman Adi Sumarto. Sebab, katanya, selama lima tahun terakhir, Kliman memang membutuhkan bantuan kursi tersebut untuk aktivitas sehari-hari. ”Sangat senang. Setelah kecelakaan tunggal 5 tahun lalu, bapak memang tidak bisa berjalan,” ungkap Primiyanto kepada Harian Jogja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif