Soloraya
Jumat, 27 April 2012 - 22:05 WIB

UJIAN NASIONAL: Lakukan Kecerobohan, 2 Pengawas UN Disanksi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (Espos/Moh Khodiq Duhri/dok)

ilustrasi (Espos/Moh Khodiq Duhri/dok)

KLATEN--Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten memberikan sanksi tegas kepada dua pengawas Ujian Nasional (UN) karena melakukan kecerobohan yang mengakibatkan tertukarnya soal UN bagi 20 siswa SMPN 4 Delanggu.

Advertisement

Kepala Disdik Klaten, Sunardi saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (27/4/2012), mengatakan kecerobohan dua pengawas itu dilakukan Kamis (26/4/2012) saat bertugas di SMPN 4 Delanggu. Sunardi enggan menyebut nama dua pengawas UN itu. Keduanya terbukti bersalah karena membagikan soal ujian Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang tidak sesuai dengan kode soal kepada siswa.

“Dua pengawas itu kami beri sanksi tidak bisa menjadi pengawas ujian sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Pihak sekolah tidak boleh mengirimkan keduanya sebagai pengawas sekolah. Sanksi tegas itu kami berikan agar ke depannya pengawas UN selalu berhati-hati dalam bertugas,” tegas Sunardi didampingi Sekretaris Panitia UN, Drs Lasa.

Kekeliruan soal itu baru disadari pada menit 90 sehingga waktu yang tersedia untuk mengerjakan soal UN tinggal 30 menit. Setelah ditukar, siswa diminta mengerjakan soal dalam kurun waktu 30 menit tanpa tambahan waktu. Ironisnya, siswa tidak diberi lembar jawab komputer (LJK) baru karena tidak ada cadangan.

Advertisement

Siswa terpaksa menghapus satu persatu bulatan jawaban pada LJK sembari mengerjakan soal UN dengan terburu-buru. Akibat ulah dua pengawas itu, para siswa menjadi khawatir tidak bisa lulus UN. “Kami memahami kegelisahan siswa dan orangtuanya. Kami sudah melaporkan kejadian ini ke panitia UN di Jawa Tengah,” papar Sunardi.

Panitia UN Jawa Tengah menyarankan agar 20 siswa SMPN 4 Delanggu itu diikutkan mengikuti ujian susulan untuk Mata Pelajaran IPA yang dijadwalkan pada Kamis (3/5) mendatang. Dia mengakui, dengan waktu kurang dari 30 menit, siswa tidak bisa maksimal dalam mengerjakan soal. “Kasihan 20 siswa itu kalau sampai tidak lulus UN. Oleh sebab itu, mereka akan kami ikutkan dalam ujian susulan. Kami sudah meminta pihak sekolah menyampaikan hal ini kepada orangtua siswa agar mereka tidak gelisah akibat ulah dua pengawas itu,” kata Sunardi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif