News
Jumat, 27 April 2012 - 08:53 WIB

DIDUGA TERORIS: Dua Warga Bojonegoro Gemparkan Semanggi

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Aparat Polsek Pasar Kliwon menangkap dua orang mencurigakan yang melewati Jl Semanggi, Pasar Kliwon, Kamis (26/4/2012) sore. Penangkapan dua orang itu sempat menggemparkan warga Semanggi. Pasalnya, informasi yang berembus di lapangan bahwa dua orang itu terlibat jaringan ‘teroris’.

Informasi yang dikumpulkan solopos.com, Kamis malam menyebutkan, petugas awalnya mencurigai dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario berpelat nomor K 5501 DY yang berhenti di pinggir jalan kawasan Semanggi.

Advertisement

Petugas lalu mendekat kepada dua orang tersebut. Saat didekati petugas, dua orang itu justru bermuka ketakutan. Dalam kondisi kepanikan itu, keduanya melarikan diri. Keduanya dapat ditangkap petugas setelah diwarnai aksi kejar-kejaran. “Awalnya kami menangkap Darsono, 34, beserta motornya. Karena waktu itu temannya lari, akhirnya petugas memburu orang itu hingga masuk perkampungan warga di Semanggi,” kata Kanit Reskrim Polsek Pasar Kliwon, Iptu Teguh Sujadi, mewakili Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Parni, saat ditemui solopos, di Mapolsek Pasar Kliwon, Kamis (26/4) malam.

Menurut Teguh, orang yang ditangkap di Semanggi RT 002/RW 012, Semanggi, Pasar Kliwon yakni Joko Puguh Riyanto, 37. Teguh mengatakan dua orang itu merupakan warga Desa Batokan, Kasiman, Bojonegoro, Jawa Timur. “Keduanya asli Bojonegoro. Mereka baru saja mampir ke rumah mertua di daerah Magetan,” kata Teguh.

Hingga saat ini, petugas masih terus menyelidiki dua orang mencurigakan tersebut. Saat disinggung mengenai apakah orang itu terlibat jaringan teroris, Teguh dengan tegas menjawab tidak. “Keduanya hanya ketakutan saat ditanya polisi. Wajar saja kalau petugas yang berpatroli mencurigai gerak-gerik orang yang dirasa janggal. Soal keterlibatan tindak kejahatan apa, sampai saat ini kami masih periksa yang bersangkutan,” tegas Teguh.

Advertisement

Dalam kesempatan tersebut, Joko mengakui bahwa dirinya merasa takut saat didekati polisi. “Saya tidak tahu kalau orang itu Pak Polisi. Kami mengira itu preman mau minta uang, karena takut akhirnya kami melarikan diri,” papar Joko.

Saat ditanya solopos.com mengenai tujuan datang ke Solo, Joko menjawab ingin jalan-jalan di Kota Solo. “Saya tidak terlibat aksi kejahatan apapun. Kami warga biasa yang tidak pernah berurusan dengan polisi,” papar Joko diamini Daryono.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif